|
Medan, Kompas - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggandeng investor dari Malaysia membangun pembangkit listrik dengan bahan baku sampah. Pembangunan itu direncanakan selesai dalam dua tahun dengan investasi sebesar 38 juta dollar AS. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut Budi D Sinulingga, di Medan, Kamis (1/9), pembangkit listrik ini pada tahap awal bisa menghasilkan daya 2 x 10 megawatt (MW)dihasilkan dari 1.000 ton sampah Kota Medan. Nota kesepahaman antara investor Hanna Diversified Sdn Bhd dan Pemprov Sumut ditandatangani pada hari Selasa (30/8). "Investor hanya meminta dimudahkan soal izin dan urusan administrasi," ujar Budi. Rencananya, daya listrik tersebut akan dijual ke PLN dengan harga sesuai pasar untuk menutup defisit pasokan selama ini. Lokasi pembangkit listrik berdekatan dengan tempat pembuangan akhir sampah di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, dan Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Kebutuhan listrik wilayah Sumut dan Nanggroe Aceh Darussalam siang hari 765 MW dan saat beban puncak (pukul 18.00-23.00) 1.040 MW. Kini ada empat pembangkit listrik di Sumut, yaitu PLTGU Sicanang di Belawan (1.078 MW), PLTD Paya Pasir di Glugur, Medan (123 MW), PLTA Sipansihoras di Tapanuli Tengah (50 MW), dan kerja sama dengan PT Inalum-PLTA Asahan II (630 MW). (bil) Post Date : 03 September 2005 |