|
KLATEN - Petani mengeluhkan pemasangan pipa yang dilakukan PDAM Solo dari Umbul Ingas Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten. Mereka keberatan bila PDAM menambah debit air yang diambil, sebab saat ini petani sudah kesulitan mendapatkan air. ''Saat ini petani sering demo karena kekurangan air. Tapi saya melihat sendiri, banyak pipa baru PDAM dipasang dari Cokro, dan sekarang sudah sampai di Desa Taman, Delanggu. Bagaimana kebijakan pemerintah,'' kata Putut, Koordinator Koalisi Masyarakat Klaten untuk Partai Keadilan, Senin (25/4). Unek-unek itu disampikan dalam peringatan Hari Air di Umbul Geneng, Desa Ngrundul, Kebonarum, Klaten, kemarin. Beberapa petani lain yang hadir dalam kesempatan itu juga mengatakan hal yang sama. Bahkan, menurut mereka, ukuran pipanya sangat besar. Sebelumnya, anggota DPRD dari PKS, dokter hewan Suharna, juga mendapat pengaduan serupa. Pengaduan itu didapat saat masa reses pekan lalu. Dia mendapat laporan bahwa PDAM Solo melakukan penggantian pipa dengan pipa yang lebih besar. Tapi pihak desa setempat tidak diajak bicara. ''Saya dapat laporan bahwa PDAM Solo memperbesar pipa pengambilan air di sumber air Cokro Tulung dengan pipa berdiameter 50 cm. Tapi, penggantian pipa itu dilakukan tanpa mengajak bicara pihak desa setempat,'' katanya. Tapi karena sifatnya masih laporan, dia akan melakukan pengecekan lapangan. Ada kemungkinan, hal itu hanya penggantian pipa lama. Bila informasi yang diterimanya ternyata benar, maka Pemkab harus bersikap proaktif untuk menindaklanjuti temuan itu. Dirut PDAM, Samto SE MM, yang hadir dalam peringatan Hari Air itu mengatakan bahwa sebenarnya PDAM Solo tidak melakukan pemasangan pipa baru, melainkan hanya melakukan penggantian pipa lama yang sudah rusak. Bupati Klaten, H Haryanto Wibowo menyatakan belum mendapat laporan bila PDAM Solo memperbesar pipa di sumber Cokro Tulung. Bila benar pipanya dibesarkan, harusnya memberitahu Pemkab . (F5-92ha) Post Date : 26 April 2005 |