Pelayanan PDAM Telah Jangkau 10.801 Pelanggan

Sumber:Indopos - 28 Februari 2008
Kategori:Air Minum

Sebagai daerah perkotaan, persoalan limbah memang menjadi masalah serius bagi Kota Solo. Dengan luas wilayah 4.404 hektare dan jumlah penduduk mencapai 556.054 jiwa pada 2006 , tentu saja aktivitas masyarakatnya setiap hari menimbulkan limbah rumah tangga yang sangat besar. Terbukti dari data PDAM, pembuang limbah terbesar berasal dari rumah tangga, yakni 89 persen, sedangkan sisanya 11 persen berasal dari aktivitas industri dan rumah sakit.

"Kalau tidak tertangani dengan baik, ini akan menjadi ancaman serius. Terutama bagi kesehatan manusia, pencemaran air tanah dan badan air atau sungai," ujar Direktur Utama PDAM Solo Ir Singgih Triwibowo kepada koran kemarin.

Berdasar kondisi itulah, maka PDAM sejak 1999 lalu mulai serius untuk mengelola air limbah dari rumah tangga. Yakni dengan dengan membentuk Unit Pengelola Air Limbah. Unit ini bertugas untuk menangani pengelolaan air limbah dari rumah tangga. Mereka bertanggungjawab langsung kepada dirut PDAM.

Saat ini, Kota Solo telah memiliki infrastuktur pengelolaan air limbah secara terpusat atau terpadu. Dengan adanya pengelolaan air limbah secara terpusat ini, maka limbah cair kotoran rumah tangga seperti air tinja dan air kotoran lain langsung disalurkan melalui sistem pipanisasi. Kemudian kotoran itu diolah di IPAL Mojosongo dan Semanggi.

"Jadi, ketika dibuang ke sungai sudah memenuhi baku mutu yang diunggulkan normal. Sehingga,. tidak berbahaya bagi lingkungan atau manusia," papar Singgih, didampingi Kepala Unit Air Kotor Ir Nanang Purnomo.

Untuk IPAL Mojosongo dengan kemampuan 24 liter/detik melayani daerah Solo utara, meliputi Mojosongo, Nusukan, dan Kadipiro. Total sambungan rumah 4.554 unit. Sedangkan untuk IPAL Semanggi dengan kemampuan 30 liter/detik, melayani pelanggan wilayah selatan, meliputi 26 kelurahan. Yaitu Mangkubumen, Punggawan, Ketelan, Keprabon, Timuran dan Kampung Baru. Kemudian Manahan, Pajang, Sondakan, Laweyan, Bumi, Tipes, Kemlayan, Panularan, Serengan dan Kratonan.

Selain itu, juga untuk melayani Kelurahan Danukusuman, Joyosuran, Penumping, Sriwedari, Jayengan, Kauman, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Baluwarti dan Semanggi. IPAL ini digunakan untuk melayani sambungan rumah 621 unit atau 30 ribu jiwa. "Total persentase pelayanan Unit Air Kotor PDAM Kota Solo, saat ini menjangkau 10,78 persen atau 10.801 pelanggan,"paparnya.

Dalam melayani air limbah ini, PDAM membagi dua kategori. Yakni rumah tangga dan komersial. Tentu saja tarifnya berbeda. Untuk rumah tangga I dengan tarif Rp 5.000 perbulan, rumah tangga II Rp 7.500, komersial I Rp 20.000, komersial II Rp 30.000, niaga I Rp 50.000, dan niaga II Rp 100.000.

Terkait cakupan pelayanan rumah tangga I meliputi rumah tangga dengan luas bangunan kurang dari 100 meter persegi, tempat ibadah, panti asuhan dan yayasan. Rumah tangga II melayani rumah tangga dengan luas bangunan lebih dari 100 meter persegi, MCK, dan Puskesmas.

Sementara itu, komersial I adalah sekolah, instansi pemerintah, pasar, toko dan warung kecil, wartel, bengkel, praktik dokter, kantor profesi, lembaga pendidikan, asrama, pondok pesantren dan toko obat dan apotik. Komersial II meliputi toko sedang dan besar, katering, tempat cucian kendaraan, kantor asuransi, kantor lembaga keuangan, tempat hiburan, poliklinik swasta, dan tempat kos.

Untuk kategori niaga I adalah hotel melati, perusahan kecil dengan pengawai dibawah 100 orang, supermarket, swalayan, plaza, rumah sakit pemerintah, rumah makan, dan >showroom< kendaraan. Niaga II meliputi hotel berbintang, perusahan besar dengan pegawai di atas 100 orang, restoran, kantor bangunan tinggi dan rumah sakit swasta. (kabun triyatno)



Post Date : 28 Februari 2008