|
BANDUNG, (PR).-Para pelanggan PDAM Kota Bandung masih sering merasakan pelayanan yang tidak memuaskan. Tidak jarang, air mengocor malam hari saja atau hanya beberapa jam dalam sehari. Terkait hal itu, PDAM Kota Bandung perlu memperbaiki pelayanan dengan memperbanyak sumber air dan memperkecil tingkat kebocoran. Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswandi mengungkapkan, jumlah penduduk di Kota Bandung dan daerah yang menjadi sumber air PDAM Kota Bandung setiap tahun terus bertambah. Akibatnya, perubahan lingkungan juga berlangsung sangat pesat. Salah satu masalah yang dirasakan saat ini adalah menurunnya debit dan kualitas sumber-sumber air PDAM. "Akibatnya, pelayanan air minum kepada masyarakat sering terganggu. Bahkan, pelayanan masih di bawah 60 persen," ujarnya saat serah terima jabatan Dirut PDAM Kota Bandung dari Maman Budiman kepada Jaja Sutardja di kantor PDAM, Jln. Badaksinga, Bandung, Jumat (19/1) pekan lalu. Selaras Edi menegaskan, guna mengatasi permasalahan tersebut, PDAM perlu menyelaraskan programnya dengan program Pemkot Bandung yang saat ini tengah dijalankan. Program itu antara lain penyelamatan sumber-sumber air, penurunan tingkat pencemaran dan pelestarian lingkungan. "Sebagai perusahaan daerah, PDAM harus mampu meningkatkan keuntungan perusahaan bagi peningkatan PAD Kota Bandung tanpa menghilangkan fungsi-fungsi sosial," katanya. Sedangkan Jaja Sutradja menambahkan, secara bertahap pihaknya akan meningkatkan kinerja PDAM. Ia tidak menargetkan angka tertentu yang akan dicapai, namun pihaknya akan melakukan semaksimal mungkin bekerja. Apalagi, tahun ini PDAM mengajukan kenaikan tarif. "Kenaikan tarif tetap diajukan, namun konsekuensinya pelayanan harus ditingkatkan," ucapnya. Jaja mengakui, tingkat kebocoran PDAM cukup tinggi. Terkait hal itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan kebocoran tersebut. "Kebocoran dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," tuturnya. (A-113) Post Date : 22 Januari 2007 |