JAKARTA (SI) – Pelayanan air bersih belum maksimal karena tekanan air masih kecil walaupun sudah ada perbaikan pipa setelah gempa pada Rabu (2/9) lalu.
Corporate Communication Head Palyja Meyritha Maryanie menjelaskan, tekanan air yang disalurkan melalui jaringan pipa air baku dari Cawang menuju Pejompongan yang rusak karena gempa baru bisa menyalurkan tekanan air antara 70–80% atau sekitar 4.580 liter per detik. Jika dalam keadaan normal, tekanan air yang melalui pipa berdiameter 1 meter itu bisa mencapai 6200 liter per detik.
“Bila tekanan langsung diberikan secara maksimal, sambungan yang telah diperbaiki bisa rusak lagi,”katanya. Gempa 7,3 skala richter lalu menyebabkan sambungan pipa air baku Cawang-Pejompongan rusak. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pejompongan I dan II pun ditutup. Meskipun tekanan masih rendah, klaimnya, kerusakan telah selesai diperbaiki pada Rabu (2/9) pukul 20.00 WIB.Walaupun begitu, pelayanan air di Jakarta Pusat,Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Barat tekanan airnya masih kecil.Di sebagian wilayah yang kontur tanahnya tinggi air bahkan tidak mengalir.
Anggota Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Sayogo Hendrosubroto berkomentar, jaringan pipa yang rusak mesti secepatnya diperbaiki agar jangan sampai terjadi krisis air bersih. Berdasarkan pengamatannya, suplai air bersih yang kondisinya sangat kritis yaitu di Jakarta Utara.“Kalau ada pipa yang mesti diganti,harus secepatnya diganti,”ucapnya. (neneng zubaidah)
Post Date : 04 September 2009
|