SLEMAN– Pelayanan air bersih untuk wilayah Sleman dan Kota Yogyakarta sepertinya akan terhambat cukup lama. Ini dikarenakan pembangunan kembali pipa PDAM di mata air Umbul Wadon yang berada di lereng Merapi baru akan dilakukan 2013.
“Kerusakan pipa PDAM di Umbul Wadon tergolong parah. Kami tak memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Pembangunan pipa tersebut akan dilakukan menggunakan APBN dan baru dianggarkan 2013 nanti,” kata Kepala Bagian Humas PDAM Sleman Sumarwan kemarin. Mata air Umbul Wadon mengalami kerusakan parah akibat erupsi Merapi akhir 2010.
Sebelum erupsi terjadi, mata air Umbul Wadon selalu menjadi andalan untuk memasok kebutuhan air bagi warga Sleman dan Kota Yogyakarta. Sejak tidak bisa mengalirkan air dari Umbul Wadon,PDAM Sleman mengupayakan sumber air alternatif, yaitu sumur-sumur di wilayah Ngemplak untuk melayani para pelanggan. “Kondisi terparah ada di Kecamatan Pakem dan Ngemplak. Di sana sama sekali tidak mendapat pasokan air.Namun, sudah kami carikan alternatif meskipun debitnya masih sangat kecil,”kata Sumarwan.
Debit air di mata air Umbul Wadon bisa mencapai 70 liter per detik. Sementara sumber air alternatif lainnya saat ini hanya mampu mengalirkan air 7 liter per detik.Saat ini kondisi mata air Umbul Wadon sebenarnya sudah mengalir, tapi baru bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. “Warga di sana sudah menyambungkan pipa ke mata air untuk mengaliri daerah mereka masing-masing. Kalau PDAM tentu membutuhkan ukuran pipa yang lebih besar dan itu masih menunggu kemampuan dana dari pusat,” ungkapnya.
PDAM Sleman berharap musim hujan tahun ini tidak berdampak pada banjir lahar dingin dalam kapasitas besar sehingga pipa PDAM lainnya yang masih utuh tidak mengalami gangguan. Untuk peningkatan pelayanan, PDAM Sleman ke depannya akan menaikkan harga kepada pelanggan. Namun,besarannya masih dibahas oleh pihak eksekutif. Sebelumnya, Direktur PDAM Sleman Suratno mengatakan, hingga saat ini PDAM Sleman belum bisa mengalirkan air yang bersumber langsung dari lereng Merapi. Sejak erupsi Merapi terjadi hingga saat ini,PDAM Sleman belum menyalurkan kembali air yang bersumber dari Merapi.
“Kami belum mengalirkan air sama sekali dari lereng Merapi karena saluran yang terputus. Bahkan, kami sekarang sedang khawatir hilangnya sumber air karena Gunung Merapi yang gundul akibat erupsi,” tandasnya. Sumber mata air yang biasa digunakan oleh PDAM saat ini banyak yang kering.Bahkan di Desa Bimomartani Kecamatan Ngemplak masih kekurangan air bersih.
Sementara untuk perbaikan saluran saat ini belum bisa dilakukan perbaikan karena masih menunggu dasar sungai stabil terlebih dahulu. ratih keswara
Post Date : 23 September 2011
|