|
CIANJUR– Warga Rancabali mengeluhkan pelayanan air bersih kerap bermasalah, air sering mati. Sementara warga harus tetap membayar uang air per bulannya. Warga juga mempertanyakan kinerja Direktur PDAM Tirta Mukti Cianjur. Yakob, 42,warga BTN Rancabali, Kelurahan Muka, Kabupaten Cianjur, Yakob, 42, mengeluhkan aliran air PDAM Cianjur ke rumahnya. Selama satu bulan, hanya beberapa hari saja air lancar mengalir. ”Padahal setiap bulannya saya tidak pernah telat bayar.Apalagi sekarang ini ada kenaikan. Sedangkan air sampai sekarang masih terus seperti ini (tidak mengalir),” kataYakob,kemarin. Menurut dia,kenaikan tarif air PDAM tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan terhadap pelanggan PDAM Tirta Mukti Cianjur. Jika tidak ada perbaikan, masyarakat tidak akan percaya dengan perusahaan tersebut. ”Pergantian direktur utama juga tidak ada perubahan, sama saja kalau pelanggan di abaikan. Kalau tidak ada perbaikan, kami akan melakukan aksi dan mempertanyakan kinerja pimpinannya,”katanya. Ketua Forum Mahasiswa Cianjur (FMC) Irhan Ari Muhammad meminta PDAM Cianjur untuk melayani masyarakat dan berlaku adil dan melepas salah satu jabatannya. Hal itu yang membuat kinerja Direktur PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur Herman Suherman tidak maksimal karena dia masih menjadi pegawai negeri sipil (PNS). ”Dirut PDAM hanya menjalankan tugasnya.Yang salah adalah Bupati Tjetjep Muchtar Soleh. Dia menertibkan Surat Keputusan (SK) dengan cara melanggar hukum,” tegasnya. Berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat 1 PP NO 47 THN 2005 tentang perubahan atas PP no 29 THN 1997 tentang PNS,yakni dilarang merangkap jabatan. ”Seharunya bupati melihat peraturan itu,jangan asal mengangkat saja,”tegasnya. ricky susan Post Date : 06 November 2012 |