|
DEMAK - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Demak akhirnya dapat mendistribusikan air kepada pelanggannya, setelah debit air di Sungai Jajar meningkat, Kamis (4/10). Sebelumnya, selama tiga hari PDAM kesulitan melayani pelanggannya menyusul kecilnya debit air di sungai tersebut.Warga Demak kota yang semula mengeluhkan macetnya air PDAM dapat bernafas lega. Mereka pun memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi bak-bak penampungan. Warga tidak mau lagi merasakan kekurangan air. Sebab, tidak mengalirnya air PDAM semakin menyulitkan mereka, apalagi bertepatan dengan musim kemarau. Bahkan tidak sedikit PNS di lingkungan pemkab yang terpaksa tidak mandi karena tidak adanya persediaan air.Kemarin, Anggota DPRD Demak dari Partai Keadilan Sejahtera Amir Darmanto melihat langsung kondisi yang terjadi di perusahaan daerah tersebut. Ia ditemui Kasubag Umum Ahmarno, karena Direktur Utama PDAM Drs H Prajitno MM sedang mengikuti rapat dengan PSDA di Semarang. Proses Produksi Amir Darmanto bersama Ahmarno kemudian melihat proses produksi pengolahan air dari sungai sampai menjadi air bersih yang siap didistribusikan. Mereka juga melihat dari dekat pengambilan air dari Sungai Jajar yang menggunakan pompa dengan pipa ukuran besar. Kesulitan yang dialami perusahaan tersebut dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, menurut Ahmarno, dikarenakan terlambatnya kedatangan pasokan air. Semestinya dari Rawapening telah digelontor sejak Senin (1/10). Namun laju air lamban karena kondisi dasar sungai kering, sehingga begitu air datang menyerap cukup banyak. Disamping, adanya pengambilan air secara ilegal oleh para petani. Sesuai jadwal air dari Rawapening digelontor setiap Senin sampai Rabu, dan baru sampai ke Demak pada Selasa sampai Kamis. Akan tetapi, ketika air tak lagi dialirkan dari Rawapening, cuaca panas terasa menyengat dan membuat dasar sungai mengering.Laju air yang mestinya di atas 10 kilometer/jam ternyata hanya sekitar 8 kilometer/jam. ''Kalau persoalan alam tentu tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat,'' katanya. Amir mengatakan, dapat memahami kesulitan yang dihadapi perusda tersebut. Dia mengingatkan agar pengelolaan PDAM tetap dijalankan secara profesional, apalagi berhadapan langsung dengan ribuan warga yang menjadi pelanggannya. ''Kejadian ini mestinya jadi pengalaman yang tidak boleh terulang,'' tuturnya.Belum lama ini tarif dasar air PDAM telah dinaikkan yang tentu menuntut perbaikan pelayanan. Dengan terganggunya pelayanan selama tiga hari kemarin, seakan menjadi catatan kurang baik. Kendati diakui atau tidak membuat pelanggan berpikir bahwa harga air itu memang mahal. (H1-16) Post Date : 05 Oktober 2007 |