|
Jakarta, Kompas - Musim kemarau tahun ini juga berdampak pada kesulitan mendapatkan air bersih dari dua mitra Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta, yaitu PT Pam Lyonnaise Jaya dan PT Thames Pam Jaya. Saat ini keluhan akan kesulitan air minum atau air bersih umumnya pada konsumen mulai meningkat. Untuk membantu mereka, kedua operator itu berjanji akan mengirim air bersih menggunakan tangki-tangki air atas permintaan warga. "Dalam seminggu terakhir, jumlah rata-rata keluhan pelanggan yang disampaikan melalui telepon mencapai 300 kali sehari. Keadaan sebelumnya hanya berkisar 50 kali sehari," kata Manajer Relasi Publik PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) Ratna Indrayani, Jumat (15/9). Meningkatnya keluhan pelanggan itu menunjukkan mulai ada peningkatan jumlah pelanggan yang tidak terlayani kebutuhan air bersihnya dengan baik. Akan tetapi, hal itu tidak bisa digunakan untuk menghitung jumlah pelanggan yang mengalami gangguan distribusi air bersihnya. Untuk mendapatkan kiriman air bersih itu, kata Ratna, para pelanggan bisa mengajukan permohonan secara kolektif. Minimal untuk 10 pelanggan dari kawasan yang sama. "Para pelanggan bisa menyampaikan permintaan dikirimi air bersih dengan truk tangki melalui telepon ke Palyja 57986555. Air bersih itu akan diberikan secara gratis," kata Ratna. Hal senada disampaikan Direktur Hubungan Eksternal PT Thames Pam Jaya (TPJ) Ramses Simanjuntak. "Para pelanggan secara kolektif dan diketahui petugas kelurahan setempat bisa mengajukan permintaan pengiriman air bersih ke TPJ. Silakan hubungi nomor telepon 5772010," kata Ramses. Belum teratasi Berdasarkan pemantauan Kompas, kesulitan air bersih yang dikeluhkan warga di Marunda dan Rorotan, Jakarta Utara, hingga kemarin belum teratasi. Bahkan kondisinya semakin parah. Marunda dan Cilincing merupakan dua kelurahan di Jakarta Utara yang paling parah mengalami krisis air bersih. Sebab, mereka amat bergantung pada air PAM dari TPJ, dan sudah lama tidak menggunakan air sumur karena terasa asin. Mat Yasin (47), Ketua RW II Marunda, sangat berharap TPJ segera mengatasi kesulitan warga dengan mengirimkan mobil-mobil tangki. Kalau bisa, 13 RT di RW-nya masing-masing dilayani satu atau dua mobil tangki air. "Sebab air ledeng hanya keluar tengah malam dan jamnya tidak pasti. Ada yang mengalir pukul 00.00-04.00, ada juga yang hanya mengalir hingga pukul 02.00. Untuk konsumsi saja susah, apalagi untuk mandi, cuci, kakus. Sekarang mau masuk bulan puasa, kami sangat membutuhkan air bersih," kata Mat Yasin. Ibrahim bin Jaroh (35), warga Rorotan, menegaskan, TPJ dan pemerintah harus tanggap terhadap kesulitan yang kini dialami warga. "Tak perlu menunggu ada pengaduan," katanya. (naw/cal) Post Date : 16 September 2006 |