|
TANGERANG -- Sejumlah pelanggan mengeluhkan buruknya kualitas air dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Air yang mengalir ke pelanggan, selain keruh, berwarna kekuningan. "Jangankan untuk berkumur, untuk mandi pun terkadang lengket," ujar Marianah, pelanggan PDAM di Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, kemarin. Warga di Perumnas II, Jalan Sempor, Tangerang, juga mengutarakan hal yang sama. Mintarsih, salah seorang pelanggan, mengeluhkan debit air yang kecil. "Sudah airnya kecil, warnanya keruh. Kalau kami mau pakai, harus menampung dulu," katanya. Tak hanya mengeluhkan kualitas air yang jelek, para pelanggan mempertanyakan peningkatan pelayanan pasca-kenaikan biaya perawatan water meter dan administrasi yang telah diberlakukan perusahaan air minum tersebut selama tiga bulan terakhir. "PDAM seharusnya mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan, dengan meningkatkan kualitas air serta memberikan pelayanan yang baik," ujar Marianah. Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Kerta Kabupaten Tangerang Anda Suhanda menyatakan keruhnya air ada kemungkinan disebabkan oleh adanya pipa yang bocor, bukan karena kurang maksimalnya perawatan ataupun pelayanan. "Bila yang mengeluh beberapa orang saja, tentu kami tidak bisa langsung mengklaim bahwa kesalahan terjadi pada sistem perawatan," kata Anda kemarin. Sejak awal Juli lalu, perusahaan air minum Tirta Kerta Kabupaten Tangerang mulai menaikkan biaya perawatan water meter dan administrasi. Kenaikan 50-100 persen itu dipicu oleh melonjaknya harga satuan water meter dan peralatan penunjang administrasi. Biaya perawatan water meter yang sebelumnya cuma Rp 3.500 per bulan, kini naik menjadi Rp 5.000 per bulan. Adapun biaya administrasi dari Rp 3.500 per bulan naik menjadi Rp 7.750 per bulan. Biaya itu dimasukkan langsung ke dalam rekening air masing-masing pelanggan dan wajib dibayar rutin setiap bulan. AYU CIPTA Post Date : 01 November 2006 |