|
CIANJUR, (PR). Semakin menurunnya debit air Sungai Cikundul yang selama ini dipakai PDAM Cianjur untuk memasok kebutuhan air bersih kepada pelanggannya di kawasan Cipanas dan Pacet, memaksa PDAM menempuh sistem distribusi air secara bergiliran. Rencananya, pergiliran distribusi air kepada pelanggan PDAM di Cipanas dan Pacet mulai dilakukan, Rabu (9/8). Hal tesebut dibenarkan Pjs. Direktur PDAM, Nurul Komariah. Menurut dia, sistem distribusi giliran itu diterapkan kepada sekira 5.000 pelanggan PDAM di kawasan Cipanas dan Pacet. Langkah itu ditempuh, supaya semua pelanggan yang ada di dua wilayah itu selama musim kemarau ini bisa terpenuhi kebutuhan air bersihnya. "Dengan debit yang ada saat ini, tidak mungkin mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi semua pelanggan di Cipanas dan Pacet. Kondisi normal, debit air Cikundul sekira 25 liter/detik/hari. Sekarang hanya antara 10 - 15 liter/detik/hari," ujarnya. Dikatakan, dengan debit air maksimal dari Sungai Cikundul yang ada saat ini, tidak semuanya digunakan PDAM. Pasalnya air Sungai Cikundul digunakan pula oleh pihak lain, seperti kawasan Agroforestri dan Kebun Raya Cipanas. Lebih lanjut dikatakannya, giliran distribusi air bersih kepada pelanggan akan dilakukan berdasarkan waktu. Misalnya mulai pukul 6.00 - 11.00 WIB, suplai air berjalan untuk pelanggan di daerah Cimacan, Padarincing dan Hanjawar. Kemudian bergantian, pada pukul 12.00 - 18.00 WIB, air akan dialirkan kepada pelanggan di daerah Balakang, Tugaran, Pasekon, Gadog dan beberapa pelanggan di sekitar Jalan Raya Cipanas. "Kami harap apa yang kami tempuh ini bisa dimaklumi dan dipahami pelanggan," harapnya. Terkait dengan kondisi berkurangnya debit air Sungai Cikundul tersebut, pihaknya tengah berupaya mencari sumber air lain. Pihaknya berharap ke depan dari kementerian kehutanan bisa memberikan izin kepada PDAM Cianjur, bisa memanfaatkan sumber mata air Cisalada yang lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP). (A-116) Post Date : 10 Agustus 2006 |