Pelanggan Air Pasif Dikenakan Beban Tetap

Sumber:Koran Tempo - 27 Maret 2009
Kategori:Air Minum

TANGERANG -- Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang akan mengenakan besaran biaya tetap bagi pelanggan pasif. "Besaran beban tetap akan kami cantumkan dalam rekening tagihan bulan Mei mendatang," ujar Direktur Umum PDAM Tirta Kerta Raharja Subekti, Rabu lalu. 

Menurut Subekti, langkah itu dilakukan untuk mendorong pelanggan pasif, yaitu pelanggan yang tidak menggunakan air atau pemakaiannya nol meter kubik (O m3) pada bulan berjalan, menjadi pelanggan yang aktif menggunakan air. Sebab, dengan banyaknya pelanggan pasif, PDAM dirugikan dari sisi investasi. "Akan menghalangi kesempatan pelanggan baru yang banyak masuk dalam daftar tunggu," tutur Subekti.

Ia mencontohkan, satu blok pemasangan pipa PDAM diperuntukkan bagi 50 pelanggan. Jika di antara 50 pelanggan tersebut ada 2-3 pelanggan yang pasif, tentu saja hal itu akan merugikan PDAM dan pelanggan yang ingin berlangganan air. "Fasilitas itu terpasang percuma," katanya.

Besaran beban tetap adalah item baru yang akan muncul di lembaran rekening tagihan pelanggan untuk semua golongan. Beban itu di luar biaya abonemen bulanan dan biaya pemakaian air yang diperuntukkan bagi pelanggan yang pemakaiannya 0 m3. "Kalau pelanggannya memakai air, pastinya tidak akan dikenakan," kata Subekti.

Adapun besaran beban tetap berdasarkan kelompok pelanggan adalah sosial umum (S1) Rp 5.626 per bulan, sosial khusus (S2) Rp 5.625 per bulan, rumah tangga I (R1) Rp 9.375 per bulan, rumah tangga II (R2) Rp 11.500 per bulan, rumah tangga III (R3) Rp 14 ribu per bulan, rumah tangga IV (R4) Rp 16.750 per bulan, instansi pemerintah (R5) Rp 19.500 per bulan, niaga kecil (B1) Rp 26.750 per bulan, niaga besar (B2) Rp 28 ribu per bulan, industri kecil (B3) Rp 40.250 per bulan, dan industri besar (B4) Rp 49 ribu per bulan.

PDAM Tirta Kerta Raharja mencatat saat ini terdapat 14 ribu pelanggan pasif yang ada di Kota dan Kabupaten Tangerang. Pelanggan pasif, kata Subekti, banyak terdapat di perumahan dan pertokoan. "Kebanyakan mereka yang rumah dan tokonya untuk diinvestasikan," tuturnya. JONIANSYAH



Post Date : 27 Maret 2009