|
BADUNG - Pihak Pemkab Badung diminta lebih serius menangani sampah Pantai Kuta. Pasalnya, keberadaan sampah yang diinapkan di kawasan Pura Segara dikhawatirkan akan berimbas buruk terhadap pencitraan pariwisata di Kuta. Karena Kuta dinilai sebagai gerbang wisata Bali, yang membutuhkan kebersihan dan kenyamanan kawasan. "Kami terus-terang penginnya cepat diangkat sampah itu. Jangan terus-terusan ditaruh seperti itu. Coba cari lahan kosong, yang sekiranya tidak mengganggu," pinta Ketua PHRI Badung, Ferry Markus kemarin malam, kepada koran ini. Menurut Markus, dengan diinapkannya sampah di Pura Segara, secara tidak langsung ini akan tetap mengganggu turis yang berkunjung ke pantai. Baik itu mengganggu pemandangan maupun aktivitas berlibur lainnya. Meski demikian, dia menyadari bahwa selama ini aparat Pemkab Badung sudah bekerja keras untuk problem ini. Tapi yang masih mengganjal adalah kebijakan pemerintah perihal tidak tersedianya lahan untuk sampah Kuta. "Harus ada jalan keluar. Tidak bisa berlama-lama seperti ini. Kami sadar kemarin bupati sudah turun ke lapangan. Tapi ini masalah imbas ke promosi Kuta sendiri," terangnya lagi. Namun sejatinya dia juga khawatir bila metodenya masih asal-asalan seperti sekarang. Yakni sengaja dititipkan sambil menunggu cuaca normal, ini akan membuat wisatawan mengeluh. Pasalnya, selama ini yang diketahui wisatawan adalah bahwa promosi Kuta ke dunia internasional semakin gencar. Apalagi pasca konferensi perubahan iklim dunia, UNFCCC, yang diliput luas seluruh dunia. Untuk itulah dirinya mendesak pemerintah bisa segera menanganinya dan tidak berlarut-larut. "Kalau bisa diantisipasi ke mana gitu. Ini supaya tahun depan bisa tahu ke mana akan dibuang sampah yang setiap tahun datang ke Kuta," desaknya, tentang imbas buruk sampah. Sepertinya diberitakan sebelumnya, sampah "kiriman" yang hanyut dan kampih di Pantai Kuta mencapai 60 truk. Itu yang baru terangkut, karena sekarang ini masih banyak yang belum terangkut dan di taruh di kawasan Pura Segara. Ternyat setelah ditanyakan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung, selama ini tumpukan sampah memang sengaja diinapkan terlebih dulu di situ. Penyebabnya tak lain adalah karena Badung sudah kehabisan jatah membuang sampah ke TPA Suwung. Solusi sederhananya, sampah tersebut sengaja ditaruh sambil menunggu cuaca normal. Agar nantinya bisa dicicil dibuang ke TPA Suwung. (fer) Post Date : 06 Januari 2008 |