Pekerjaan Umum: Sungai di DKI Penuh Sampah

Sumber:Media Indonesia - 13 Oktober 2005
Kategori:Sampah Jakarta
JAKARTA (Media): Meski Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI mendapat alokasi anggaran terbesar yaitu Rp1,6 triliun pada 2005, tetapi sungai di Ibu Kota ini masih penuh dengan sampah, dangkal, dan menyempit. Padahal, anggaran tersebut sebagian besar peruntukannya guna mengantisipasi banjir seperti pekerjaan pengerukan, menormalisasi, dan membersihkan sampah di sungai.

Menurut pengamatan Media, banyak sungai di DKI Jakarta saat ini dalam kondisi dangkal, airnya hitam, dan permukaan sungai penuh sampah. Pemandangan ini dapat dilihat di Kali Angke Jl Tubagus Angke, Kali Sekretaris dan Kali Mookevard di Jl Daan Mogot, Banjir Kanal Barat (Tomang), Kali Sekretaris Grogol, dan Cengkareng Drain yang semuanya di wilayah Jakarta Barat.

Jika tidak ada upaya DPU untuk segera mengatasinya, pada Oktober mendatang seperti perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), wilayah Jakarta Barat, khususnya permukiman penduduk yang berdekatan dengan sungai-sungai itu dikhawatirkan dilanda banjir.

Belum lama ini ada satu unit alat berat parkir di DAS (daerah aliran sungai) Jembatan Baru, Cengkareng, namun belum ada hasil pekerjaannya. Sebab, beberapa hari kemudian armada itu menghilang.

Begitu juga di Kali Sekretaris Jl Daan Mogot yang selalu penuh sampah. Petugas PU mencoba membersihkannya, tetapi karena tidak segera diangkut, sampahnya kembali masuk sungai. Dasar sungai tersebut kini dangkal. Jl Daan Mogot, posisinya di bawah permukaan Kali Sekretaris yang bila hujan menjadi langganan banjir.

Di Kali Angke, Jl Tubagus Angke, kondisinya juga sama. Bahkan di sebelah utara sepanjang sungai ini penuh dengan bangunan liar.

Sedangkan di Banjir Kanal Barat terjadi pendangkalan, dan penyempitan. Sebagian badan kali ini, tepatnya di daerah Karet, sudah dinormalisasi, tetapi dari pintu air Manggarai sampai Karet belum dinormalisasi. Aliran sungai dari Tanah Abang-Tomang-Jembatan II-Jembatan III-Teluk Gong- Pluit hingga Teluk Jakarta belum dinormalisasi, kecuali dibangun tanggul kiri kanan terbuat dari tanah.

Sementara itu, Kepala DPU DKI Whisnu Subagio Yusuf saat dimintai konfirmasinya kemarin mengaku sakit dan tidak bersedia menjawab pertanyaan Media. Melihat kondisi itu, Gubernur DKI Sutiyoso meminta DPU DKI bertanggung jawab bila sungai di Jakarta sarat tumpukan sampah. Begitu juga program normalisasi dan pengerukan sungai agar segera diselesaikan sampai akhir Desember 2005. (Ssr/J-3)



Post Date : 13 Oktober 2005