Model permintaan perumahan mulai mendapat perhatian dari para peneliti perumahan pada athun 1960, sejak penelitian yang dikerjakan oleh Muth (1960). Menurut peneliti tersebut, model permintaan perumahan ditentukan bebagai faktor ekonomi dan demografi. Disamping itu, jumlah permintaan juga tergantung kepada jumlah stok perumahan dan rehabilitasi perumahan. Sedangkan jumlah rumah yang betul - betul dibangun tergantung dari jumlah permintaan. Data - data mikro tentang perumahan di Indonesia memang sangat terbatas, tidak cukup walaupun untuk mengembangkan model mikro permintaan perumahan yang sederhana. Namun data - data yang berhubungan secara makro dengan industri perumahan cukup tersedia dan dapat dijadikan bahan mentah dalam mengembangkan model permintaan perumahan secara agregat. Sekurang - kurangnya ada dua item yang sangat menentukan besarnya permintaan perumahan: pendapatan dan harga murah. Pengeluaran rumah tangga untuk rumah umumnya hampir mencapai 20% dari total pengeluaran rumah tangga, dan merupakan hampir satu - satunya komponen pengeluaran rumah tangga yang terbesar. Harga rumah sangat beragam tergantung kepada karakteristik internal dari unit rumah itu sendiri, dan juga tergantung kepada lingkungan perumahan, seperti kualitas lingkungan perumahan, lapangan terbuka dan sebagainya.
Post Date : 12 Desember 2006
|