|
Bandung, Kompas - Para pekerja di Kabupaten Bandung sampai sekarang masih resah dengan kemungkinan banjir susulan yang lebih besar. Mereka merasa khawatir karena sudah beberapa kali banjir kecil melanda tempat bekerja dan rumah mereka. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Daerah Kabupaten Bandung Baban Warsana di Bandung, Kamis (3/3). Sejak banjir besar menggenangi rumah penduduk, 20 Februari lalu, sudah empat kali banjir kecil menyerbu pabrik dan rumah penduduk, yaitu tiga kali pada minggu lalu dan satu kali hari Kamis kemarin. Daerah yang paling parah terkena banjir adalah Desa Dayeuhkolot dan Citeureup di Kecamatan Dayeuhkolot serta Desa Rancamaya dan Bojongmalaka di Kecamatan Baleendah. Menurut Baban, salah satu penyebab banjir adalah rendahnya kesadaran masyarakat setempat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Banyaknya kompleks perumahan yang tidak memperhitungkan tata ruang wilayah juga menjadi penyebab banjir. Baban mengatakan, sebagian besar kompleks perumahan di Kota Bandung bagian selatan yang bersebelahan dengan Kabupaten Bandung sangat semrawut sehingga kelancaran saluran air terganggu. "Seharusnya Pemerintah Daerah Jawa Barat lebih sigap melakukan antisipasi dengan memperbaiki saluran air," kata Baban. Ketua Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit (SPTSK) PT Daliatex Kusuma, Iyan Sopian, mengatakan, tinggi banjir yang menggenangi rumah karyawan sekitar 50 sentimeter (cm). Sebanyak 600 dari 2.400 pekerja PT Daliatex rumahnya sering dilanda banjir kecil itu. "Banjir datang lalu surut, lalu datang lagi, membuat repot karena rumah harus dibersihkan berkali-kali," kata Iyan. Rumah karyawan yang kebanjiran itu sebagian besar berada dalam jangkauan dua kilometer dari pabrik. Kondisi itu membuat karyawan yang pergi ke pabrik mengenakan pakaian yang sebagian basah karena harus menembus banjir. Penyebab banjir, menurut Iyan, berkaitan dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk tidak membuang sampah ke sungai. Mengingat hal itu, peran Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarangan sangat diharapkan. Sepengetahuan Iyan, pihak Pemerintah Kabupaten Bandung, khususnya dari dinas yang terkait, belum terlihat berkunjung ke pabrik atau rumah penduduk. Hal itu sangat disayangkan karena tidak menunjukkan kepedulian pemerintah. Dalam rangka mencegah bencana banjir, Iyan bersama pekerja tekstil lainnya melakukan perbaikan bantaran Sungai Cigede. Pembenahan itu diperlukan karena sampah yang dibuang penduduk di sekitar sungai relatif banyak, yaitu 500 kilogram per hari. (bay) Post Date : 04 Maret 2005 |