Pedagang Keluhkan Sampah

Sumber:Pikiran Rakyat - 19 September 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BEKASI, (PR).- Sekitar seminggu setelah Lebaran, sampah di Pasar Induk Cibitung belum juga diangkut. Akibatnya, tumpukan sampah hingga ketinggian lebih dari 2 meter ini dikeluhkan para pedagang dan warga. Bahkan, sampah pun berceceran ke mana-mana. Selain memakan lahan parkir dan jalan, bau yang menyengat sangat mengganggu.

Salah seorang pedagang buah, Rifandi (38) mengatakan, belum ada tindakan sama sekali dari pengelola pasar.

"Sebelum Lebaran tidak ada sampah sama sekali karena sudah diangkut, tetapi sekarang tumpukan yang hampir semuanya sampah organik belum juga diangkut, apalagi bercampur air hujan, dan membusuk, baunya udah gak tahan," katanya kepada "PR", Sabtu (18/9).

Akibat sampah yang menumpuk dan mengeluarkan bau serta air lindi yang tidak punya saluran dan membuat jalanan becek, menurut dia, konsumen menjadi enggan mampir ke lapaknya yang persis berhadapan dengan tumpukan sampah.

"Konsumen sampai langganan sudah banyak yang mengeluh karena sampah itu," tuturnya.

Rifandi menuturkan, adanya tumpukan sampah yang menggunung juga membuat lalu lintas kendaraan pengangkut buah dan sayuran pun terganggu.

"Mobil truk mestinya bisa masuk, tetapi sekarang gak bisa karena terhalang sampah. Mobil unit sampah juga belum ada yang datang untuk mengangkut sampah," ucapnya.

Anggota Komisi C DPRD Kab. Bekasi, Jamil saat dihubungi mengatakan, mendesak Dinas Kebersihan bertindak cepat menangani sampah.

"Saya minta Dinas Kebersihan sudah menangani sampah tersebut dalam sehari atau dua hari ini," ujarnya. Jamil menilai, selama ini Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran tidak punya perencanaan kerja yang baik apalagi tentang pengelolaan sampah. (A-186)



Post Date : 19 September 2010