|
SITUBONDO - Lilitan utang PDAM Situbondo atas Bank Dunia, tampaknya benar-benar membuat perusda yang satu ini kelimpungan. Betapa tidak. Bukan saja membuat keuangan PDAM tidak sehat. Bahkan, akibat utang sebesar Rp 4 miliar tersebut, Perusda yang dipimpin Ir Fauzan itu nyaris terpuruk. Kondisi demikian, terungkap dalam kunjungan kerja Komisi B DPRD Situbondo ke PDAM, kemarin. Dalam pertemuan itu, Direktur PDAM Ir Fauzan meminta dukungan DPRD untuk dapat melalukan sejumlah terobosan guna menutup utang tersebut. Di antaranya, menaikan tarif air. Sebab, kata Fauzan, tarif yang diberlakukan saat ini, yakni Rp 570 per m3, itu merupakan tarif terendah di Jawa Timur. Dia menguslkan kenaikan hingga Rp 700 per m3. "Kami hanya meminta dukungan DPRD. Untuk kenaikannya, kami tetap menunggu keputusan dari Bupati," katanya kepada RaBa, kemarin. Selain tarif air, Fauzan juga meminta, agar DPRD mendukung pemkab untuk membantu PDAM dalam melunasi utang atas Bank Dunia. Di antaranya, dengan memberikan dana talangan. Sebab, papar dia, kondisi keuangan PDAM sendiri sudah tidak memungkinkan untuk melunasi utang tersebut. "Jika pemkab membantu PDAM menutupi utang itu, kami optimis kondisi PDAM bisa segera sehat," ujarnya. Dengan demikian, Fauzan mengaku yakin, PDAM akan mampu memberikan konstribusi siginifikan bagi pemkab. Di samping itu, PDAM akan mampu menutupi utang dari dana talangan pemkab tersebut, dengan cara angsuran selama 25 tahun ke depan. "Kami juga meminta dukungan dewan, terkait kelebihan setoran PDAM atas PAD yang terjadi sejak tahun 2002 hingga 2004," tukasnya. Dijelaskan, selama masa setoran PAD tersebut, setelah diaudit ternyata ada kelebihan sekitar Rp 200 juta. Nah, kelebihan setoran itulah, menurut Fauzan, diminta untuk dikembalikan ke kas PDAM. Atau, setidaknya ada kompensasi yang diberikan oleh pemkab kepada PDAM. Dikatakan, setoran PAD perusda itu disesuaikan dengan aturan perda nomor 5 tahun 1991. Hitungannya per tahun, total laba usaha dikurangi 25 persen untuk cadangan tujuan. Nah, selebihnya baru untuk disetorkan sebagai PAD. "Ternyata, setelah diaudit lagi, setoran PDAM dari 2002 hingga 2004 itu mengalami lebih Rp 200 juta," bebernya. Menanggapi beberapa usulan tadi, Ketua Komisi B H Zainurahman A MS mengatakan, pihaknya akan realistis menyikapi permintaan dukungan PDAM tersebut. Di antaranya, dengan melihat kemampuan keuangan pemkab Situbondo. Namun, Zainurahman memperkirakan, jika usulan dana talangan PDAM hingga Rp 4 miliar, tampaknya bakal sulit dipenuhi. "Paling tidak, ya hanya Rp 1 miliar. Itupun, masih perlu dipertimbangkan lagi," beber Zainurahman. (gaz) Post Date : 12 Agustus 2005 |