|
SUMEDANG, (PR). Persediaan air baku untuk pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sumedang kini dalam kondisi krisis dan belum memperoleh lagi sumber air baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Kondisi tersebut dikemukakan Direktur PDAM Sumedang, Manu Adi Santosa, ketika ditemui "PR", Kamis (21/7). Didampingi Kabag Umum PDAM Sumedang Rd. Moch, Taufik S., Manu menerangkan, saat ini PDAM Sumedang memiliki total pelanggan tersebar di jaringan perkotaan dan jaringan cabang PDAM, lebih kurang 25 ribu pelanggan. Berdasarkan rasio kebutuhan air perumahan hasil perhitungan 10 tahun lalu, katanya, untuk pelanggan sebanyak itu dibutuhkan air sekira 250 liter per detik (l/detik). Ditanya kapasitas total debit air yang tersedia di sumber air baku PDAM Sumedang, menurut Manu, memang saat ini masih berada pada kisaran 250 l/detik tersebar di 3 sumber air permukaan, 4 sumur dalam, dan 4 sumber mata air. Namun, kisaran air sebesar itu pun, menurutnya, hanya tercapai pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau biasanya menurun hingga pada posisi 200 l/detik. Oleh karenanya, setiap musim kemarau PDAM Sumedang, sering kali terpaksa mengatur suplai air kepada para pelanggannya secara bergilir. Bahkan, pada saat kapasitas debit air pada kisaran total 250 l/detik pun, Manu mengaku belum mampu memberikan pelayanan suplai air secara maksimal kepada para pelanggannya. Pasalnya, tingkat konsumsi air di para pelanggan PDAM Sumedang, umumnya sudah mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi itu, misalnya terjadi karena bertambahnya anggota keluarga pelanggan. Di samping itu, juga disebabkan oleh kebocoran air pada jaringan pipanya. Disebutkannya, tingkat kebocoran air pada jaringan pipa PDAM Sumedang, saat ini mencapai sekira 25%. Untuk mengantisipasi krisis air baku, dijelaskan Manu, pihaknya selain terus berupaya memperbaiki jaringan yang bocor, juga diupayakan mencari sumber mata air baru, serta cara-cara lain untuk meningkatkan sistem pengolahan serta daya tampung di sumber-sumber air baku yang sudah ada. Namun, jelasnya, sementara ini pihaknya belum menemukan sumber air baru yang memadai. Sebelumnya, PDAM Sumedang, sempat merencanakan membuat beberapa titik sumur artesis. Hanya, menurut Manu, rencana yang satu ini, ternyata tidak mendapat izin. "Untuk menambah debit air, sementara ini kami belum menemukan sumber dan cara yang paling tepat. Tetapi itu pasti harus kami lakukan. Bagaimana caranya, itu nanti kami pikirkan." "Sementara ini kami akan berupaya dulu menurunkan tingkat kebocoran tadi, yaitu dengan melakukan perbaikan hingga penggantian jaringan pipa yang rusak," ujarnya seraya mengatakan saat ini pihaknya juga telah memesan 3000 unit water meter untuk mengganti water meter yang rusak di rumah pelanggan. Sementara itu menurut beberapa warga pihak PDAM sudah selayaknya memberikan pelayanan air bersih dengan baik, sebab selama ini layanan yang diberikan baik secara kualitas maupun kuantitas masih belum seperti yang diharapkan masyarakat. (A-91) Post Date : 23 Juli 2005 |