|
TANGERANG -- PDAM akan mengirim tanki untuk menyediakan air bersih ke daerah krisis air secara cepat. PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) menyatakan siap untuk memasok kebutuhan air bersih bagi wilayah-wilayah yang saat ini mengalami kesulitan air bersih. Menurut Humas PDAM TKR, Anda Suhanda, pihaknya telah menyiapkan enam tanki air berkapasitas 5.000 liter untuk menyuplai air bersih ke wilayah yang mengalami krisis air bersih. ''Namun sampai saat ini belum ada permohonan baik dari RT/RW, desa maupun kecamatan,'' ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/9). Menurut Anda, pekan ini tim dari PDAM TKR akan mulai turun ke 26 kecamatan untuk menginventarisasi daerah yang membutuhkan air bersih. Ia mengungkapkan, air bersih yang akan disediakan itu bersifat bantuan dan gratis. Menurut dia, setiap wilayah yang memang kesulitan mendapatkan air bersih bisa mengajukan permohonan dan datang langsung ke PDAM TKR. Yang jelas, lanjut Anda, PDAM akan mengirimkan tanki untuk menyediakan air bersih ke daerah krisis air secara cepat. Asalkan, lanjut dia, sarana transportasi ke wilayah krisis air tersebut masih bisa dijangkau tanki. ''Selain itu, warga pun harus menyediakan tempat penampungan air,'' tuturnya. PDAM TKR, lanjut dia, pernah mendapat permohonan bantuan air bersih di Kecamatan Curug, namun saat bantuan akan diturunkan lokasi yang membutuhkan air bersih itu tak bisa dilalui tanki. ''Silakan saja ajukan kepada kami, kalau ada warga yang mengalami krisis air bersih.'' Berdasarkan data pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Cisadane Barat Laut, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, saat ini terdapat 25 desa yang tengah mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Ke-25 desa itu tersebar di lima kecamatan. Namun, PDAM mengaku desa-desa tersebut belum mengajukan bantuan permohonan air bersih. Beberapa waktu lalu, 6.000 nelayan yang tinggal di Desa Pantai Dadap Kecamatan Kosambi, Tangerang, mengaku kekurangan air bersih. Mereka terpaksa membeli air seharga Rp 500 per jerigen untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk minum cuci pakaian (MCK), dan cuci peralatan rumah tangga. ''Air tanah sudah gak bisa digunakan lagi,'' tutur Sawaludin Ali, seorang warga Dadap. Humas PDAM mengakui, saat ini pihaknya tengah memperluas jaringan PDAM hingga ke Kecamatan Kosambi. Di wilayah itu, sambung dia, ada sekitar 13.600 kepala keluarga (KK) yang mengajukan permohonan untuk mendapat sambungan air bersih. ''Masyarakat sekitar meminta agar segera, karena mereka bisa membeli air seharga Rp 1.500 per jerigen,'' ucapnya. Menurut dia, konsorsium perusahaan air dari Australia sudah mulai mengambil alih instalasi pengolahan air (IPA) di Cikokol. Konsorsium yang tergabung dalam PT Tirta Kerta Mandiri (TKM) itu sudah mulai masuk pada 11 September 2004 lalu. ''Mereka sekarang sedang merekrut tenaga. Untuk sementara mereka menggunakan tenaga yang dimiliki PDAM,'' tegasnya. Saat ini, di wilayah Kabupaten Tangerang tercatat terdapat 15 titik daerah rawan kekeringan. Kekeringan dan kesulitan air yang dialami ke-25 desa tersebut, terjadi akibat mendangkalnya saluran irigasi primer dan sekunder. Selain itu, debit air Sungai Cisadane dan Cidurian pun terus menyusut. Apalagi letak ke-25 desa itu berada di wilayah hilir yang memang sangat sulit terjangkau air. Diungkapkannya, kekeringan itu sudah mulai dirasakan warga sejak awal Agustus lalu. Dengan kondisi itu, sambung dia, areal pertanian yang berada di-25 desa tersebut banyak yang terancam gagal panen. Laporan : c07 Post Date : 16 September 2004 |