PDAM Pantau Sumber Air

Sumber:Suara Merdeka - 22 Mei 2008
Kategori:Air Minum

MAJENANG- Memasuki musim kemarau, beberapa sumber air diperkirakan akan semakin menyusut. Demikian halnya dengan mata air yang dimanfaatkan PDAM sebagai sumber penyuplai air bersih kepada pelanggan.

”Pada musim kemarau, sumber-sumber air diperkirakan akan menyusut. Mulai saat ini kami akan terus memantau kondisi sumber air,” kata Kepala Cabang PDAM Majenang, Agung Yulianto, kemarin.

Dia mengungkapkan, PDAM Majenang saat ini memiliki tiga mata air penyuplai air bersih, yakni sumber air Pamijahan, Sungai Cijalu, dan sumur dalam (artesis) Desa Sindangsari, Majenang.

Namun, yang menjadi pantauan utamanya kini adalah sumber air Sungai Cijalu. Pasalnya, ketinggian air di sungai tersebut kini semakin menurun. Bahkan, tingkat penurunan pada sumur PDAM yang berlokasi di dekat Bendungan Cijalu itu mencapai 80% dari kondisi normal.
”Sekarang, kedalaman air hanya berkisar 50 sentimeter dari mulut pipa sumur,” katanya.

Air di sungai tersebut, kata dia, tidak lagi bisa diambil jika mulut pipa telah menyentuh dasar sungai. Jika tetap diambil, maka kualitas airnya tidak sesuai standar. Sebab, kandungan material dan lumpur sungai yang larut dalam air, terlalu banyak. Padahal, sumber air ini mampu menyuplai air sekitar 15 liter per detik.

Untuk mengantisipasi penyusutan suplai air dari Sungai Cijalu, pihaknya akan memaksimalkan produksi air di sumber air sumur dalam di Desa Sindangsari, Majenang. Sumber air ini mampu menyuplai air hingga 15 liter per detik.

Sebanyak 12 buah sumur artesis dari tiga unit Motor Transfer (MT) terdapat di lokasi itu. Namun dari 12 sumur itu, hanya delapan yang dioperasikan. Hal ini disebabkan biaya pengoperasian genset dan tagihan listrik tidak seimbang dengan pendapatannya. ”Apalagi kalau BBM jadi naik, biayanya operasinya bisa lebih besar lagi,” katanya.  (J11-75)



Post Date : 22 Mei 2008