|
INDRALAYA(SINDO) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ogan kembali mendapat subsidi Rp1,3 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir. Dana tersebut diambil dari APBD Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja PDAM Tirta Ogan. Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Ogan Ilir M Thahir menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk menyusun neraca awal PDAM Tirta Ogan Rp150 juta dan pengembangan sistem distribusi air minum Rp300 juta. Sedangkan sisanya, kata dia,digunakan pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya.Penganggaran kegiatan penyusunan neraca awal ini sebagai tindak lanjut hasil audit BPK yang menyatakan PDAM belum memiliki neraca awal. Sehingga perkembangan omzet sulit dipantau, terang M Thahir di Indralaya, kemarin. Dengan diketahuinya jumlah aset,lanjut dia,akan mempermudah perencanaan pengembangan PDAM, termasuk kebijakan yang harus diambil. Proses pembuatan neraca termasuk inventarisasi aset akan dilakukan oleh pihak ketiga. Ditargetkan, proses ini dapat rampung April mendatang. M Thahir merinci, dana Rp300 juta rencananya akan digunakan untuk pengadaan watermeter sebanyak 1.000 buah, peremajaan serta penambahan jaringan pipa yang diharapkan dapat menekan kebocoran dan meningkatkan penghasilan PDAM. Sementara itu,Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir H Aspar Muchtar melalui Kepala Bidang Air Bersih Hidayat mengungkapkan, Pemkab Ogan Ilir telah menganggarkan dana Rp700 juta untuk pembangunan kantor baru PDAM di Desa Tanjung Seteko. Selain itu, juga akan dipasang jaringan distribusi pipa PDAM di Tanjung Raja senilai Rp150 juta. Menurut Aspar, tahun lalu pada instalasi kota kecamatan (IKK) telah dilakukan penambahan sarana dan prasarana PDAM serta penambahan kapasitas 10 liter/detik menjadi 15 liter/detik sebesar Rp150 juta dan menambah jaringan di Desa Sri Tanjung senilai Rp100 juta. Selain subsidi dari Pemkab Ogan Ilir, PDAM Tirta Ogan, ujar Aspar, juga mendapat bantuan instalasi pengolahan air minum kapasitas 40 l/det untuk Desa Tanjung Seteko dan telah diujicobakan. Bantuan ini diberikan melalui APBD 2007. Direktur PDAM Tirta Ogan Syamsul Bahri membenarkan adanya bantuan pemerintah untuk PDAM.Bantuan ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang menimpa PDAM. Permasalahan kita selama ini, jaringan pipa tua dan jumlah pelanggan yang masih sedikit, sehingga operasional dengan pendapatan tidak seimbang, ujarnya. Syamsul menjelaskan, tahun lalu saja, pengeluaran PDAM mencapai Rp1.119.- 455.531. Sementara untuk pendapatan baru mencapai Rp475.181.300. Akibatnya, terjadi minus Rp295.586.238 yang berasal dari 3.180 pelanggan PDAM. Belajar dari kondisi itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah,antara lain penyesuaian tarif PDAM yang sekarang dinilai masih rendah, mengurangi kebocoran distribusi air PDAM, dan menekan jumlah tunggakan rekening pelanggan PDAM. Menyinggung neraca awal, dia mengakui hal itu sangat penting. Karena selama ini, sejak PDAM Tirta Ogan berdiri pada Agustus 2005, data nilai perkembangan aset belum diketahui secara pasti. (muhlis) Post Date : 15 Januari 2008 |