|
Jakarta, Kompas - Sebanyak 167 Perusahaan Air Minum Daerah, yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia, mendesak Wakil Presiden Jusuf Kalla mempercepat penyelesaian restrukturisasi utang Rekening Dana Investasi yang kini tertunggak di PDAM. Total utang Rekening Dana Investasi (RDI) yang dimiliki 167 PDAM mencapai Rp 5,3 triliun yang berasal dari pinjaman luar negeri pemerintah yang diteruspinjamkan ke PDAM untuk pengembangan dan peningkatan kinerja perusahaan. Demikian diungkapkan Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Ridwan Syahputra Musagani pada pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) di hadapan Wapres, Senin (10/1) di Istana Wapres, Jakarta. "Kami mohon kiranya penyelesaian utang ini dapat terlaksana dalam tempo dua tahun agar kemampuan PDAM secara keseluruhan dapat ditingkatkan, khususnya dalam mempertahankan dan memacu pelayanan dalam pencapaian target Millennium Development Goal (MDG)," ujar Ridwan. Wapres yang diminta pendapatnya seusai membuka rakernas mengatakan, pemerintah masih harus melihat satu per satu kinerja dari tiap PDAM. "Ada PDAM yang efisien dan ada yang tidak. Itu yang masih harus dilihat. Pemerintah hingga kini masih terus mengerjakan penyelesaian restrukturisasinya," ujarnya. Mengenai skema penyertaan modal pemerintah (PMP) dan hair cut, menurut Wapres seperti dikutip Ridwan, sebenarnya sudah ada PDAM yang berstatus PMP. Namun, hair cut masih harus dilihat lagi. Tahap pertama Penyelesaian restrukturisasi utang RDI tahap pertama sudah diprioritaskan pemerintah pada 30 PDAM dengan nilai utang sekitar Rp 600 miliar. "Tahap pertama dari lima tahap yang kita minta, sudah 30 PDAM yang akan diselesaikan dalam 100 hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu," ujar Ridwan. Ridwan mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Departemen Keuangan, dapat menyelesaikan percepatan restrukturisasi utang PDAM dalam lima tahap selama dua tahun. "Satu tahapan penyelesaian diperkirakan bisa membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan. Kalau dalam 24 bulan, kita perkirakan nantinya akan membutuhkan lima tahapan untuk penyelesaian utang 167 PDAM itu," kata Ridwan. Diakui Ridwan, agar modal PDAM meningkat, sebenarnya sudah ada komitmen Bank Dunia dan lembaga lain untuk memberikan pinjaman 100 juta dollar AS. Namun, Bank Dunia minta restrukturisasi utang diselesaikan dulu. Perpamsi beranggotakan 306 PDAM, terdiri dari pabrikan, konsultan, dan penyalur air minum. (har) Post Date : 11 Januari 2005 |