|
SUMENEP-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep belum lepas dari kerugian. Karena itu pula, tahun ini perusahaan air milik pemkab tersebut tidak menyetorkan ke pendapatan asli daerah (PAD). Kerugian yang diderita PDAM disebabkan pendapatan perusahaan selama satu setahun ini belum tidak sebanding dengan beban biaya operasional yang harus dikeluarkan. Bahkan, dalam setiap tahunnya PDAM selalu merugi. Direktur PDAM Sumenep Drs Didik Untung Samsidi mengungkapkan, kerugian yang ditanggung perusahaannya karena tingkat kebocoran air yang masih tinggi hingga mencapai 35 persen. Kebocoran itu ditengarai karena kebocoran pipa transmisi milik PDAM. Selain itu, kata Didik, kerugian PDAM disebabkan adanya pencurian air oleh pelanggan maupun nonpelanggan. Pencurian ini ditengarai terjadi di daerah Kecamatan Kota Sumenep, Kalianget, Ambunten, dan Kangean. Akibat terjadinya kebocoran tersebut, PDAM Sumenep menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah. "Sedangkan biaya operasional kami masih cukup tinggi. Sehingga, kami belum dapat menyisihkan pendapatan kepada daerah," tandasnya. Menurut dia, seandainya kebocoran dapat diminimalisasi hingga mencapai 10 persen, maka PDAM akan sehat dan dapat memberikan kontribusi pada PAD. "Apalagi kebocoran bisa sampai 0 persen, maka kontribusi kita pada PAD Sumenep akan semakin besar," dalihnya. Untuk mengatasi kebocoran air itu, dalam waktu dekat PDAM kembali melakukan operasi penertiban bekerja sama dengan satpol PP, polres, dan tim sosialisasi PDAM. "Operasi ini akan kita lakukan untuk menekan kebocoran air yang sangat tinggi. Kalau kebocoran pipa mungkin lebih mudah kita atasi. Tapi kebocoran yang disebabkan oleh pencurian, untuk mengatasinya perlu kerja keras," paparnya. Dalam operasi penertiban yang pernah dilakukan PDAM, seringkali mendapatkan pelanggan mencuri air. "Terhadap pelanggan yang berbuat curang, kita tidak segan-segan mengenakan sanksi peringatan dan denda. Bahkan, akan kita proses secara hukum kalau peringatan yang diberikan tidak diindahkan," pungkasnya. (zr) Post Date : 20 Mei 2005 |