|
BONDOWOSO - Kebijakan kenaikan tarif PDAM Bondowoso ternyata belum diimbangi pelayanan yang lebih baik. Indikasi itu bisa dilihat di beberapa wilayah Kota Bondowoso, air PDAM masih sering mampet. Puluhan warga Kauman misalnya. Mereka banyak mengeluhkan seringnya aliran PDAM mampet. "Hampir setiap tahun bila memasuki kemarau daerah sini aliran PDAM-nya tidak lancar," kata salah seorang warga setempat. Dan, tahun ini kejadian serupa terulang, mulai pagi hingga siang aliran PDAM sering tidak lancar. Bahkan, kadang mampet sama sekali. Akibatnya tak sedikit warga yang harus menumpang mandi di tetangga yang punya sumur. "Pokoknya kalau pagi air alirannya kecil, terkadang tidak ada sama sekali," kata warga yang menolak disebutkan namanya itu. Selain itu, aliran air PDAM di sekitar alun-alun juga terkadang tidak lancar. Aliran air baru bisa lancar setelah lepas pukul 11.00 siang. Direktur PDAM Drs Ahmad Zaenul Arifin menyatakan, kurang lancarnya air di sekitar pukul 06.00 - 07.00 WIB dikarenakan penggunaan air PDAM sangat tinggi. Akibatnya, suplai air kurang bisa menyentuh ke beberapa wilayah yang selama ini terkenal rawan. Itu diakibatkan lagi mengecilnya debit air di beberapa sumber air yang selama ini disedot dengan mesin pompa. Selain itu, seringnya aliran listrik mati juga membuat kerja mesin pompa air terhambat. Aliran airpun juga ikut terhambat. Sebab, bila mesin mati pompa harus memancing air agar bisa terpompa lagi. "Inilah kelemahan mesin pompa bila listrik mati maka aliran air juga terhambat," ungkapnya. Dia mengakui bila empat sumber air yang dipompa dengan mesin selama ini masih belum mencukupi kebutuhan seluruh warga Bondowoso. Yang bisa dilakukan saat ini PDAM berusaha mengoptimalkan pelayanan 4.000 pelanggan yang terdaftar. "Sebenarnya sumber air dari PDAM masih belum bisa menyuplai secara penuh pada semua pelanggan," ujarnya. Pelayanan air PDAM itu dinilai cukup ironis ketika tarif PDAM dinaikkan dari Rp 400 menjadi Rp 600 per meter kubik pada tahun ini. Rencananya, tarif itu akan dinaikkan lagi menjadi Rp 700 pada tahun 2006 nanti dan akan menjadi Rp 800 pada 2007. Ahmad Zainul juga mengaku masih memikirkan jam operasi mesin pompa. Sebab, saat ini empat mesin pompa air PDAM hanya mampu kerja maksimal 19 jam. Padahal kebutuhan pelanggan pada air setiap hari mencapai 24 jam. "Kami saat ini masih berusaha menyiasati gimana agar aliran air bisa penuh selama 24 jam," terangnya. (aro) Post Date : 03 Oktober 2005 |