|
Makassar, Kompas - Selambatnya 10 tahun ke depan, PDAM Kota Makassar harus sudah punya sumber air baku yang baru. Sumber-sumber air baku yang ada selama ini diperkirakan tak akan mampu lagi memenuhi kebutuhan air di masa mendatang di tengah bertambahnya penduduk dan kian pesatnya perkembangan Kota Makassar. Apalagi masalah kekeruhan yang terjadi di Sungai Jeneberang saat ini diperkirakan tak akan selesai hingga tujuh tahun ke depan. Hal itu dikemukakan Wali Kota Makassar Ilham Arief Siradjuddin dan Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Makassar Ridwan Syahputra Musagani yang dihubungi secara terpisah di Makassar, Senin (31/1). Pekan lalu, Kepala Sub-Dinas Bina Manfaat Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sulawesi Selatan Soeprapto Budisantoso mengingatkan, penyelesaian masalah air di hulu Sungai Jeneberang akan memakan waktu sedikitnya tujuh tahun. "Untuk mengantisipasi kebutuhan warga saat ini, serta beberapa tahun ke depan, PDAM Kota Makassar memang membutuhkan sumber air baru. Karena pencarian sumber air baku yang baru adalah wewenang dan tanggung jawab Direktorat Jenderal PSDA, maka kami akan mendiskusikan hal ini dengan PSDA. Kami berharap PSDA dapat membantu pemerintah kota merealisasikan hal ini, di samping membantu memperbaiki kualitas sumber air baku yang selama ini digunakan PDAM," ujar Ilham. Keharusan Dirut PDAM Kota Makassar Ridwan Syahputra Musagani bahkan mengatakan, "Ini adalah keharusan dan kebutuhan. Kita tidak bisa lagi semata-mata mengandalkan sumber air yang ada sekarang karena kedepan selain jumlah penduduk dan kebutuhan air kian bertambah, Kota Makassar juga makin berkembang. Jadi soal ini sudah harus dipikirkan sejak sekarang agar selambatnya 10 tahun ke depan sudah ada hasilnya." Ditambahkan, kendati masalah sumber air baku yang baru ini adalah program jangka panjang, tetapi sejauh ini pihak PDAM sudah mulai mendata beberapa sumber air, antara lain di Kabupaten Takalar dan sekitarnya. Tingkatkan kapasitas Sementara ini, untuk mengatasi krisis air yang terjadi akibat kekeruhan di Sungai Jeneberang, selain pengoperasian tiga buah pompa terapung di Bendungan Bilibili, PDAM juga akan meningkatkan kapasitas beberapa instalasi pengolahan air (IPA) yang ada. Seperti IPA Maccini Sombala yang saat ini berkapasitas 200 liter per detik akan ditingkatkan menjadi 500 liter per detik. "Selain itu kami juga akan mencoba membenahi Bendungan Lekopaccing di Maros untuk menjamin air baku di IPA Panaikang agar tetap stabil dan tetap berkapasitas 1.000 liter per detik. Kami juga akan melakukan perbaikan jaringan untuk menjaga agar tidak ada air yang terbuang percuma," jelas Ridwan. Dengan apa yang dilakukan sekarang, kata Wali Kota Makassar, untuk tahun 2006 PDAM menargetkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 90 persen warga Kota Makassar. "Kami optimis target itu akan dapat tercapai jika kondisi air baku yang dipergunakan PDAM saat ini cukup baik," katanya. Hingga kini, dengan lima IPA dan total produksi dalam keadaan normal 2.340 liter per detik, PDAM Kota Makassar baru bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk 842.654 jiwa dari 1.145.406 jiwa total penduduk Kota Makassar. (Ren/Rei) Post Date : 02 Februari 2005 |