|
BENGKULU - Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu terancam gulung tikar, menyusul 6.650 dari 19.000 pelanggan menunggak pembayaran rekening penggunaan air bulanan tetap. Akibatnya, PDAM kesulitan menutupi biaya operasional. Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Bengkulu, Syamsul Azhar SH yang dihubungi Pembaruan, di Bengkulu, Sabtu (28/5) membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, dari 6.650 pelanggan yang menunggak pembayaran penggunaan air itu sebagian besar diatas empat bulan, sehingga uang milik PDAM yang menyangkut di pelanggan saat ini mencapai ratusan juta rupiah. Dengan tingginya jumlah tunggakan pelanggan itu, kata dia membuat PDAM Kota Bengkulu kesulitan untuk menutupi biaya operasional yang semakin tinggi, akibat naiknya harga berbagai jenis bahan kimia dan bahan bakar akhir-akhir ini. "Kami benar-benar kelimpungan menutupi biaya operasional dengan tingginya jumlah pelanggan yang menunggak pembayaran rekening air dalam beberapa tahun ini. Kondisi ini, jika tidak segera diatasi bisa-bisa PDAM Gulung tikar," ujar Syamsul Azhar. Dia menyebutkan, dari 6.650 pelanggan yang menunggak pembayaran itu, sebagian berada di dinas instansi pemerintah yang ada di Kota Bengkulu. Sebagian lagi menyangkut di masyarakat umum dan swasta. Namun, dia tidak bersedia menyebutkan nama dinas instansi pemerintah yang menunggak pembayaran penggunaan air PDAM tersebut. "Yang jelas, cukup banyak pelanggan dari dinas instansi di Kota Bengkulu yang menunggak pembayar rekening air kepada kita. Tapi, kurang etis menyebutkan nama-nama dinas instansi pemerintah yang menunggak itu," ujarnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut Syamsul Azhar, terpaksa pihaknya bertindak tegas kepada pelanggan yang menunggak. Bagi pelanggan yang menunggak dua bulan terturut-turut tidak diselesaikan sampai tiga bulan, maka sambungan air ke rumah pelanggan tersebut terpaksa diputus sementara. Sikap Tegas Begitu mereka melunasi tunggakannya ke PDAM, maka air di salurkan kembali ke rumah pelanggan atau dinas instansi yang menunggak tersebut. Sikap tegas ini terpaksa dilakukan PDAM Kota Bengkulu demi menyelamatkan perusahaan milik Pemkot Bengkulu ini dari ancaman gulung tikar. Soalnya, jika PDAM Kota Bengkulu tidak bersikap tegas kepada pelanggan yang menunggak, maka tunggakan semakin tinggi. Akibatnya PDAM tidak dapat beroperasi dengan baik. "Jadi, sikap tegas yang kita lakukan itu selain mengurangi jumlah tunggakan yang menyangkut di pelanggan juga sekaligus dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada konsumen air bersih di Kota Bengkulu," katanya. Untuk itu, Syamsul Azhar mengharapkan pengertian dari pelanggan yang menunggak agar segera menyelesaikan ke PDAM, sehingga penyaluran air ke rumah pelanggan tidak sempat diputuskan. Sikap tegas yang diberlakukan PDAM Kota Bengkulu selama ini semata-mata demi kelancaran para pelanggan mendapatkan air. Soalnya, bagaimana PDAM akan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan kalau mereka banyak yang menunggak pembayaran. Karena itu, agar pelayanan dapat kami lakukan dengan baik, maka diharapkan kepada pelanggan jangan sampai menunggak pembayaran setiap bulannya. Jika pelanggan sempat penunggak pembayaran sampai dua bulan dipastikan mereka akan semakin sulit membayar, karena uang yang harus mereka keluarkan lebih besar dari biasanya. Karena itu, agar hal ini tidak terjadi, maka upayakan membayar rekening air ke PDAM tepat waktu setiap bulannya. "Saya yakin jika semua pelanggan PDAM Kota Bengkulu tepat waktu membayar rekening air ke PDAM, maka tidak akan terjadi penunggakan sampai beberapa bukan seperti yang terjadi sekarang ini," ujarnya. (143) Post Date : 28 Mei 2005 |