|
REMBANG - Sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang mengalami krisis air. Hal itu terjadi, karena pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) beberapa hari terakhir tidak lancar. Bahkan di wilayah Magersari, Kecamatan Kota, sudah satu bulan ini tidak mendapat jatah air dari PDAM. Salah seorang warga, Abdul, mengutarakan untuk keperluan sehari-hari dia terpaksa membeli air dalam jerigen dari pengecer. "Kami mengharap, PDAM secepatnya bisa mengatasi permasalahan itu. Kalau kami telat membayar saja pasti kena denda. Tapi kalau airnya tidak lancar mengalir seperti ini, apa kami juga harus terus membayar kepada PDAM," katanya. Hal yang sama juga terjadi di wilayah Pandean, Kecamatan Kota, Rembang. Di daerah itu, suplai air berhenti selama tiga hari. "Padahal, biasanya tidak pernah seperti ini. Air PDAM untuk wilayah Pandean tiap hari mengalir lancar sepanjang tahun," kata Sukirno, warga setempat. Kepala PDAM Kabupaten Rembang, Drs Supriyanto, ketika dimintai konfirmasi mengatakan, pihaknya mengakui sejumlah tempat di Kecamatan Kota bagian barat hingga Kecamatan Kaliori selama satu bulan terakhir ini tidak mendapat jatah air. Menurut dia, hal itu disebabkan karena sumber mata air baku Embung Banyukuwung kering kerontang. "Terus terang, kami tidak bisa berbuat banyak mengenai hal itu. Karena, sumber mata air yang dipergunakan untuk wilayah Rembang barat sudah habis dan tidak bisa dialirkan lagi," tegasnya. Untuk wilayah lain, kata dia, pihaknya masih bisa berharap dari sumber mata air di Moedal, Pamotan dan Sumbersemen, Sale. Namun, debit air yang ada sekarang menurun drastis. Jika dipaksakan untuk terus 24 jam mengaliri ke semua pelanggan, sumber mata air tersebut tentu tidak akan bertahan lama. "Oleh karena itu, kami melakukan sistem giliran untuk semua wilayah di Kabupaten Rembang. Jika pada sebelumnya air bisa mengalir 24 jam, kini kami membatasi hanya delapan jam. Untuk saat ini, air tersebut kami pasok mulai pukul 20.00 hingga pukul 04.00," terang Agus. Dia menambahkan, pihaknya sudah tidak bisa lagi berbuat banyak, jika sumber mata air baku yang dipergunakan PDAM habis. "Tinggal berdoa saja, semoga hujan segera turun. Karena kalau tanpa hujan, sumber air baku yang kami pergunakan akan semakin menyusut debitnya," tandasnya. (moe-61a) Post Date : 16 November 2005 |