PDAM Kendari Kehilangan Air 2,34 Juta Kubik

Sumber:Jurnal Nasional - 01 Mei 2009
Kategori:Air Minum

Kerugian yang diderita Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari dari waktu ke waktu dan menuai sorotan dari berbagai kalangan, mulai terungkap penyebabnya.

Yang terbaru adalah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sultra tentang kehilangan produksi air yang mencapai 2,34 juta meter kubik selama 2007-2008. Menurut laporan hasil pemeriksaan BPK yang diperoleh Jurnal Nasional, Kamis (30/4), akibat kehilangan produksi air tersebut, PDAM Kendari mengalami kerugian hingga Rp6,7 miliar.

Laporan yang ditandatangani Kepala BPK Kantor Perwakilan Sultra I Made Suarji itu menunjukkan, kehilangan produksi air PDAM Kendari telah melebihi ambang toleransi yang hanya 20 persen dari total produksi.

Pada 2007, total produksi air mencapai 6,3 juta kubik. Yang berhasil terjual hanya sebesar 3,82 juta kubik atau 60,71 persen. Karena itu, kehilangan air mencapai 2,47 juta kubik atau 39,29 persen.

Pada 2008 (hingga September), total produksi air sekitar 4,87 juta kubik, sedangkan yang terjual hanya 2,7 juta kubik (56,94 persen). Dengan demikian, kehilangan air sebesar 2,1 juta kubik atau 43,06 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2007, maka tahun 2008 malah menunjukkan peningkatan kehilangan air.

Dalam laporan BPK dijelaskan, berdasarkan Peraturan Walikota Kendari No. 703A Tahun 2006 tanggal 1 Juni 2006 Tentang Penetapan Penyesuaian Tarif Air Minum PDAM Kota Kendari untuk tingkat harga terendah kategori konsumen rumah tangga sebesar Rp2.866 per kubik, maka nilai kehilangan air mencapai Rp6,7 miliar.

"Penyebab kehilangan air ini dikarenakan kondisi pipa transmisi dan distribusi banyak yang sudah tua dan rusak. Di sisi lain, bagian satgas belum berupaya maksimal untuk mendeteksi dan menanggulangi kebocoran yang sering terjadi di pipa transmisi dan distribusi," kata Suarji.

Direktur PDAM Kota Kendari Said Sirate mengakui besarnya kehilangan tersebut dan mengungkapkan bahwa kehilangan air itu dikategorikan sebagai air tak berekening (ATR).

Ia berjanji akan mengupayakan sejumlah langkah, di antaranya, membuat zona distribusi (Zoning/District Meter Area), melakukan penggantian meter rusak dan penertiban sambungan liar, serta peremajaan jaringan pipa. Andi Syahrir



Post Date : 01 Mei 2009