PDAM Kekurangan Air

Sumber:Suara Merdeka - 12 Agustus 2009
Kategori:Air Minum

GAJAHMUNGKUR- PDAM Tirto Moedal Kota Semarang menyatakan kekurangan pasokan air baku menyusul kerusakan jaringan Kali Buangan (KB) I di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Air baku yang diambilkan  dari tempat  itu diperuntukkan memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah timur, selatan dan utara  Kota Semarang.

Sebelum disalurkan ke pelanggan air baku ini diolah terlebih dulu, di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu milik PDAM di Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Sulistio mengatakan kerusakan jaringan itu mengakibatkan sedikitnya 7.000 pelanggan mengalami gangguan distribusi.

”Upaya untuk perbaikan  jaringan hingga kini terus dilakukan. Kami juga sangat berharap distribusi secepatnya kembali normal dan pelanggan bisa menikmati air bersih seperti biasa,” katanya didampingi Kasubag Humas PDAM Saebani Selasa (11/8) siang.

Ia menuturkan kerusakan yang berlangsung Minggu (9/8) lalu tersebut sekaligus memengaruhi distribusi air yang digelontorkan ke IPA Kudu. Jumlah yang seharusnya 1.300 liter per detik akhirnya berkurang menjadi 780 liter per detik setiap hari. Pengurangan debit inilah yang mengakibatkan pasokan air untuk pelanggan tersendat. Jumlah pelanggan yang memanfaatkan aliran air Waduk Kedungombo (WKO) di Kota Semarang mencapai 30 ribu pelanggan.

Upaya perbaikan KB I, sekaligus untuk menutup kerusakan agar air tidak lagi merembes keluar.  Diakui perbaikan saluran itu sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng.
Ditambahkan, selain pasokan air dari sistem WKO yang terganggu, pihak PDAM juga masih harus mengurangi pasokan air beberapa waktu ke depan karena ada pemadaman listrik.
Repot Cari Air Sementara itu kerepotan dirasakan warga di sejumlah kelurahan. Nyonya Kus (42) warga Kelularahan Palebon misalnya, mengatakan semenjak dua hari belakangan ini, keluarganya kebingungan mencari air bersih. Dia yang sepenuhnya mengandalkan pasokan air PDAM harus meminta ke tetangga yang memiliki pompa air. Dikatakan, di kampungnya juga ada sumur pompa bantuan Pemkot yang akhirnya menjadi jujugan warga. Heni (23) warga Kelurahan Tlogomulyo meminta PDAM konsisten memberikan pelayanan pada konsumen.

”Jangan seperti ini, air mengalir  crat crit  mengecewakan kami. Tolong apa pun alasannya kami minta distribusi air setiap saat lancar,” katanya. Janis (32) warga Pedurungan mengaku cukup beruntung masih memiliki pompa air di rumahnya sehingga ketika air berhenti mengalir, pompa air listriknya segera difungsikan.(H41-41)



Post Date : 12 Agustus 2009