BANDUNG (SI) – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Universitas Padjadjaran (Unpad), PDAM Kota Bandung terancam kehilangan persediaan air baku pada 2012 mendatang.
Saat ini tingkat kehilangan air PDAM masih terbilang tinggi, yakni mencapai 40%. Sementara, PDAM menargetkan memiliki cakupan air sekitar 80% untuk pelanggan di Kota Bandung. Direktur Utama PDAM Kota Bandung Jaja Soetardja mengungkapkan, sekitar tiga tahun ke depan pihaknya diprediksi akan kehilangan persediaan air baku. Hal ini disebabkan pembangunan di kawasan konservasi yang semakin marak beberapa tahun terakhir.
”Berdasarkan penelitian Unpad, ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu, seperti faktor alam, berkurangnya mata air, lalu ada pula yang disebabkan pembangunan di kawasan-kawasan bagian hulu.Kita harus mencari upaya untuk meminimalisasi agar hal itu tidak terjadi,”kata Jaja seusai menyampaikan program PDAM Kota Bandung di hadapan Wali Kota Bandung Dada Rosada di Ruang Serbaguna Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung,kemarin.
Menurut dia, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan,seperti melakukan penghijauan, menambah jumlah sumur ur resapan. Juga memperketat pembangunan di kawasan konservasi. ”Perlu juga campur tangan pemerintah pusat, misalnya dengan membuat bendungan,”katanya. Meski demikian, Jaja mengaku belum bisa memprediksi persentase kehilangan persediaan air baku tersebut.Yang jelas, saat ini persediaan air baku sudah mulai berkurang, terutama saat memasuki musim kemarau.
Dalam keadaan normal, persediaan air baku mencapai 2.400 liter per detik dari kebutuhan sekitar 4.600 liter per detik, sehingga pada musim kemarau persediaannya bisa berkurang menjadi hanya 1.200 liter per detik. Upaya yang sedang dilakukan PDAM adalah mencari mata air untuk menambah persediaan air baku. Sejauh ini PDAM Kota Bandung memiliki tiga jenis upaya penyediaan air baku. Sumber pertama berasal dari air permukaan di beberapa sungai seperti Sungai Cisangkuy dengan persediaan 1.400 liter per detik, Sungai Cikapundung 840 liter per detik, serta Sungai Cibeureum sekitar 40 liter per detik.
PDAM Kota Bandung memiliki sekitar 15 mata air dengan total debit mencapai 190 liter per detik. Sumber persediaan air PDAM juga diperoleh dari sumur resapan yang jumlahnya mencapai 32 titik. Tahun ini PDAM menerima sekitar 10.000 pelanggan baru dengan syarat yang masih sama dengan sebelumnya. ”Biayanya beragam tergantung di lapangan.Tapi yang jelas, untuk pemasangan yang standar sekitar Rp950.000. Kalau ada kelurahan yang mengajukan sekarang dan tidak bisa dipenuhi, akan diajukan untuk pembahasan 2011,”papar Jaja.
Dia menegaskan, walaupun saat ini PDAM kekurangan cakupan air,pemasangan 10.000 pelanggan baru tidak akan berimbas pada pengurangan jatah air bagi pelanggan lama. Sebab, saat ini pihaknya masih mencari cara untuk menambah persediaan air. Salah satu langkah yang diambilnya adalah menambah persediaan air dari Dago Bengkok sebesar 300 liter per detik. ”Sebanyak 200 liter untuk pelanggan baru dan yang 100 liter untuk pelanggan lama. Jadi tidak akan mengurangi jatah pelanggan lama,”katanya berjanji.
Sementara itu,Wali Kota Bandung Dada Rosada menyampaikan dukungannya terhadap programprogram yang akan dilakukan PDAM Kota Bandung.Menurut dia, penambahan pelanggan baru tersebut semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Adapun soal makin berkurangnya pasokan air baku, Dada berjanji akan menanggulanginya. (wisnoe moerti)
Post Date : 19 Mei 2009
|