CIAMIS (SI) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Galuh Kabupaten Ciamis terpaksa menghentikan pelayanan untuk 3.000 pelanggan selama musim kemarau 2009.
Hal itu dilakukan karena terjadi penurunan air baku yang tersedia dari 100 liter per detik saat musim hujan menjadi 10 liter per detik pada musim kemarau.Akibatnya, selain mengakibatkan pasokan air kepada pelanggan terhenti, PDAM Tirta Galuh akan kehilangan pendapatan senilai Rp120 juta per bulan.
”Saat ini, memasuki pergantian musim, debit air untuk memasok sebanyak 18.500 pelanggan sudah turun jadi 70 liter per detik,” ujar Direktur PDAM Tirta Galuh Kabupaten Ciamis Triani Puspa Dewi kepada Seputar Indonesia kemarin. Triani menjelaskan, penghentian pelayanan kepada pelanggan tidak akan terjadi jika program restrukturisasi PDAM Ciamis berjalan dengan lancar.Tetapi, program restrukturisasi saat ini tersendat karena Perpres tentang Penjaminan dan Subsidi Bunga hingga sekarang belum selesai.
”Jika Perpres tentang Penjaminan dan Subsidi Bunga sudah dikeluarkan pemerintah,program restrukturisasi PDAM Ciamis akan berjalan kembali,”tandasnya. Dia menyebutkan, program restrukturisasi yang terhambat perpres di antaranya pembangunan sumber air baku (intake) baru dari Sungai Citanduy, Blok Gunung Cupu.
Pembangunan sekarang diberhentikan sementara karena pinjaman PDAM Ciamis dari Bank Jabar-Banten senilai Rp14,7 miliar tidak dapat dicairkan akibat penjaminan pemerintah belum turun. ”Padahal jika perpres sudah ada, selain 3.000 pelanggan yang terancam setiap musim kemarau bisa teratasi,rencana pelayanan pelanggan selama 24 jam di Ciamis bisa terealisasi,” katanya.
Begitu juga, lanjut Triani, dengan program pemerintah pusat tentang penambahan 10 juta sambungan air bersih untuk PDAM se- Indonesia bisa berjalan lancar. Tetapi karena perpres belum keluar, pihaknya pesimistis program 10 juta sambungan air bersih bisa tercapai.
”Ciamis mendapat jatah penambahan pelanggan dari 18.500 menjadi 50.500 pelanggan.Tapi, sudah hampir tiga tahun potensi pelanggan sebanyak 8.000 tidak bisa terserap. Jangankan menambah pelanggan, kami malah menghentikan pelayanan saat musim kemarau,”ucapnya.
Anggota Komisi II Bidang Pembangunan dan Pendapatan DPRD Kabupaten Ciamis Didi Sukardi mengatakan, terkait persoalan tersebut, pihaknya sudah menggelar rapat kerja antara DPRD dan PDAM. ”Hasil dari rapat tersebut, DPRD sepakat untuk mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar segera menerbitkan Perpres tentang Penjaminan dan Subsidi Bunga,” kata Didi.
Menurut dia,jika program restrukturisasi PDAM di antaranya pengalihan sumber air baku dari Sungai Cileueur ke Sungai Citanduy tidak dilanjutkan, pihaknya pesimistis target pendapatan dan efisiensi PDAM pada 2009 senilai Rp3 miliar bisa tercapai.
”Salah satu harapan kami,perpres segera dikeluarkan. Dengan demikian, pinjaman dari Bank Jabar sebagaimana sudah disetujui DPRD bisa direalisasikan, sehingga pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa berjalan selama 24 jam,”tuturnya. (ujang marmuksinudin)
Post Date : 08 Mei 2009
|