|
SUNGGUMINASA-- Kekeringan yang melanda Kecamatan Parangloe pada musim kemarau tahun ini seharusnya disiasati secepat mungkin. Setidaknya PDAM Sungguminasa tidak berpangku tangan.Menurut Camat Parangloe, Marsuki, seharusnya PDAM lebih berperan aktif mendistribusikan air bersih ke masyarakat. "Sekarang, masyarakat Parangloe mulai kesulitan air bersih. Saya sangat berharap PDAM proaktif membantu masyarakat di sana,'' ujar Camat, Kamis 19 Mei kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, Kecamatan Parangloe tiap tahun menjadi langganan krisis air bersih. Dalam memperoleh air bersih, masyarakat yang bermukim di poros jalan Malino itu harus naik ojek sejauh empat kilometer guna memperoleh air untuk mandi dan mencuci. Dalam mengatasi persoalan itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga telah membangun tempat pengadaan air bersih di Bu'julu, berupa bak berukuran 1,5 x 2 x 2 meter. Meski demikian menurut Marsuki, bak itu belum mampu mendistribusikan air bersih ke seluruh daerah yang dilanda krisis air bersih. ''Itu memang ada, tapi air yang diperoleh belum cukup untuk masyarakat di sana,'' katanya. Karena itu, dengan adanya bantuan PDAM dalam mendistribusikan air bersih sangat membantu masyarakat, walau diakui masih ada daerah yang belum terjangkau dengan suplai PDAM. Pihaknya juga terus berusaha meminta masyarakat bisa menggali sumur besar di pinggir sungai Jeneberang. Namun setelah dihitung, ternyata biaya yang harus disiapkan cukup besar sehingga untuk sementara penggalian sumur dimaksud terpaksa dihentikan. Di sisi lain, bantuan proyek Waduk Bilibili untuk pengadaan air bersih di Parangloe hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan mengingat peralatan proyek tidak mampu bekerja maksimal dalam pengadaan air bersih. Karena itu, Marsuki berharap Pemkab bisa mencarikan solusi dari persoalan yang dihadapi masyarakatnya dengan membuat program pengadaan air bersih. ''Air kebutuhan mendasar yang tidak bisa ditunda-tunda,'' imbuhnya. Sementara itu, Direktur LSM Baruga Cipta, Hirsan Bachtiar mengatakan, sebenarnya persoalan yang dihadapi masyarakat Parangloe tersebut bukan masalah baru. Hampir setiap tahun kekeringan selalu terjadi. Yang mengherankan, Pemkab justru tidak mencarikan solusi. ''Mengapa Pemkab tidak membuat program untuk pengadaan bersih di kecamatan itu. Bukankah setiap tahun daerah tersebut dilanda krisis air bersih,'' tanyanya. Post Date : 20 Mei 2005 |