|
MAKASSAR -- Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin terus merancang cara agar PDAM Makassar bisa meraih keuntungan finansial. Maklum, PDAM Makassar memiliki banyak utang luar negeri yang dalam waktu dekat ini akan jatuh tempo. "Sejak dulu saya sebagai walikota telah marancang bagaimana PDAM Makassar bisa untung. Manajemen yang boros, tak efisien, dan sebagainya menjadi penyebab sehingga PDAM Makassar terus merugi," kata Ilham saat menjadi narasumber dalam dialog mencari solusi di tengah kontroversi PDAM Makassar, kemarin di Waroeng Kopi Phoenam. Apa solusinya? Walikota mengatakan, saat ini Pemkot mencari perusahaan swasta untuk mengelola PDAM Makassar di sektor produksi. Manajemen PDAM, lanjutnya, hanya sekadar menjual air. "Saat ini kan rawan terjadi mark up, karena yang memproduksi bukan profesional. Ke depan kita akan swastakan PDAM Makassar, yakni dikelola pihak ketiga," terang Ilham. Dalam dialog tersebut hadir Dirut PDAM Makassar Ridwan Syahputra Musagani, Direktur SCW Arifuddin Mane dan dari DPRD Makassar diwakili AM Riady.Ridwan memaparkan kondisi riil yang terjadi di PDAM Makassar. Mulai dari utang, pemasukan, hingga pada tingkat kebocoran air yang mencapai 45,6 persen dari total produksi air di Makassar. Dalam dialog tersebut berkembang wacana bahwa Badan pengawas (BP) PDAM Makassar yang dibentuk Walikota Makassar sempat disorot peserta diskusi. Pasalnya, dari tiga BP yang ada, tak satu pun anggota BP PDAM yang hadir. "Kami juga heran kenapa BP tak muncul. Ada apa dengan BP PDAM Makassar," ujar salah seorang peserta diskusi. Sementara itu, SCW sempat mempertanyakan bahwa kebobrokan PDAM yang dibeberkan BP di media massa justru mendapat pembelaan dari PDAM Makassar. "Ini juga yang harus menjadi pertanyaan besar. Sudah banyak temuan, tapi DPRD kok selalu mendukung PDAM Makassar," katanya. Soal beberapa tudingan 'miring' terhadap manajemen PDAM Makassar, Ridwan mengatakan terlihat pasrah. "Yang berhak melakukan penilaian adalah walikota. Kalau walikota menilai bahwa kinerja saya tak baik saya siap mundur," katanya. Saat ditanya mengenai swastanisasi, Ridwan lagi-lagi mengatakan, itu adalah hak walikota selaku owner. AM Riady mengatakan, DPRD Makassar berdasar pada tingkat kerja manajemen PDAM yang dari waktu ke waktu bisa menekan angka kerugian. "Memang kalau meraih keuntungan belum ada. Namun dengan menekan jumlah kerugian setiap tahun itu adalah sebuah prestasi," katanya. Sumber : (sul0) Post Date : 20 April 2006 |