PDAM Gunakan Pendeteksi Bakteri

Sumber:Koran Sindo - 12 November 2007
Kategori:Air Minum
MALANG(SINDO) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang membuat terobosan baru untuk menjaga kualitas air yang disalurkan ke seluruh pelanggan air bersih.

Perusahaan penyedia air ini berencana memasang alat pendeteksi chlor (klorinator) di lima kelurahan. Lima kelurahan yang akan dijadikan lokasi pemasangan klorinator adalah Kelurahan Tunjung Sekar, Mojolangu,Tulusrejo, Blimbing,dan Purwantoro. Klorinator tersebut digunakan sebagai indikator keberadaan bakteri Escherichia coli (E-coli) yang terdapat di dalam air.

Menurut Manajer Teknis PDAM Kota Malang Bambang Purjito, pemasangan klorinator itu direncanakan dimulai pada akhir Desember mendatang. Sekitar akhir Desember ini PDAM akan memasang indikator sisa klorin dalam air yang dikonsumsi masyarakat. Klorin ini berfungsi sebagai indikator ada atau tidaknya bakteri E-coli dalam air,tutur Bambang. Bakteri E-coli merupakan bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare dan muntaber.Bakteri ini biasanya hidup pada kotoran.

Jika kadar klorin kurang dari 0,2 ppm (part per million), bakteri E-coli masih bisa hidup. Sedangkan jika kadar klorin lebih besar dari 0,2 ppm,dipastikan bakteri E-coli mati sehingga air bisa langsung dikonsumsi atau diminum. Pemasangan klorinator tersebut, terkait dengan upaya perluasan zona air minum prima (ZAMP) yang sedang diupayakan PDAM.Di mana air yang disuplai PDAM bisa langsung diminum,tanpa harus dimasak. Lima kelurahan itu,merupakan program awal PDAM dari 10 kelurahan yang menjadi target layanan ZAMP.Sepuluh kelurahan itu adalah Kelurahan Tunjung Sekar,Mojolangu, Tulusrejo, Blimbing,Purwantoro, Balearjosari, Arjosari, Polowijen, Purwodadi, dan Pandanwangi. Lebih lanjut, Bambang mengatakan kendala yang dihadapi PDAM saat ini adalah kebocoran air.

Kebocoran tidak bisa dihindari selama ada aliran air. Namun, secara rutin kami sudah melakukan pembenahan untuk meminimalkan kebocoran,tutur Bambang. Manajer Keuangan PDAM Suroto menyatakan,penerapan program ZAMP tersebut merupakan upaya PDAM untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih untuk warga. Pada tahun 2004 lalu, jumlah pelanggan ZAMP hanya terkonsentrasi di perumahan Araya,yang berjumlah sekitar 2.000 pelanggan, sementara hingga bulan Agustus 2007 lalu, jumlah pelanggan ZAMP telah meningkat hingga mencapai sebanyak 15.000 pelanggan,ujar Suroto. PDAM bertekad, dengan program ZAMP ini, pada tahun 2010 mendatang seluruh layanan air bersih yang disalurkan kepada seluruh pelanggan di Kota Malang,sudah bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak. (yuswantoro)



Post Date : 12 November 2007