PDAM Disuntik Jutaan Dolar

Sumber:Banjarmasin Post - 08 Januari 2007
Kategori:Air Minum
Kuala Kapuas, BPostKrisis air bersih yang dialami Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kapuas pada setiap musim kemarau, ternyata menjadi isu internasional. Bank Dunia (World Bank), berniat menyuntikkan dana segar kepada BUMD tersebut.

Secara konkrit, besaran jumlah pinjaman lunak yang akan dikucurkan dari Bank Dunia ini masih menunggu hasil penganalisaan data dan kalkulasi. Namun diperkirakan, estimasi biaya perbaikan instalasi pengolah lengkap (IPL) ini totalnya mencapai Rp100 miliar atau nilainya sekitar 1,250 juta dolar (kurs Rp8.000/dolar Amerika).

"Saat ini pengkajiannya masih dilakukan oleh konsultan resmi yang ditunjuk. Tapi menurut perhitungan saya, paling tidak PDAM membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar. Itu jika disetujui," jelas Dirut PDAM Kasiyan, Minggu (7/1).

PDAM Kapuas merupakan satu dari enam perusahaan pengolah air bersih di Indonesia yang mendapat perhatian dari Bank Dunia, seperti Bogor, Tangerang, dan Muara Inem.

Bersama sejumlah ahli dari kementerian Bappenas maupun departemen terkait lainnya di tingkat pusat, kalangan peneliti dari Bank Dunia belum lama ini juga telah melakukan survei.

Dalam hal kuantitas, air baku yang digunakan PDAM Kapuas cukup besar. Namun dari segi kualitas, air itu harus melalui pengolahan, terlebih pada musim kemarau akibat tingginya keasaman maupun kadar garam akibat intrusi air laut.

"Kuantitas dan kualitas inilah yang akan diperbaiki agar PDAM bisa menjaga kontinyuitas produksi air bersih bagi pelanggan," ujarnya.

Selama ini, air bersih di Kota Kapuas menjadi persoalan tersendiri bagi pelanggan, apalagi pada musim kemarau. Tingginya kadar garam akibat pencemaran air laut, memaksa PDAM memberlakukan sistem penggiliran berlangsung tiga bulan.

"Kita berharap bisa meyakinkan Bank Dunia. Dengan begitu perbaikan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas layanan ini mulai dapat direalisasikan pada 2007/2008," timpal Kasiyan.

Soal pengembalian dana pinjaman dalam jangka waktu 20 tahun, akan menjadi beban pemerintah. Sebagai konsekwensi perbaikan tersebut, tarif mengalami penyesuaian. ami



Post Date : 08 Januari 2007