PDAM Didesak Tak Putus Air

Sumber:Suara Merdeka - 29 Januari 2008
Kategori:Air Minum
AMBARAWA - Camat Ambarawa Sumardjito mendesak PDAM Kabupaten Semarang untuk tidak menghentikan aliran air sumur Kranggan yang dibutuhkan 565 pelanggan. Hal ini disampaikan Sumardjito usai bertemu dengan Kepala PDAM Ambarawa Triyono, anggota DPRD The Hok Hiong, dan Lurah Kranggan Adhi Dharma Setiawan, di rumah dinas camat, Senin (28/ 1).

''Saya mendesak PDAM tidak memutus aliran air. Kalau ada keluhan warga bahwa airnya bisa gatal-gatal dan tidak bisa diminum, jangan lalu diputus,'' kata Sumardjito, kemarin.

Ia menegaskan, kemungkinan hanya beberapa warga saja yang mengalami hal demikian. Sebab, air sumur Kranggan yang juga mengalir di rumah dinas dan kamar kecil Kecamatan Ambarawa digunakannya untuk mandi dan bersih-bersih.

''Saya juga mandi air ini di rumah dinas, dan tidak ada masalah,'' ungkap Camat. Menurut dia, kalau warga mengatakan air tersebut tak layak minum mestinya edaran yang dibuat PDAM bukan pemberitahuan penghentian air mulai 1 Februari 2008. Namun edarannya mestinya pemberitahuan bahwa air tak layak minum. ''Hasil pertemuan ini akan saya sampaikan ke Wakil Bupati,'' ucapnya.

Lurah Kranggan Adhi Dharma Setiawan mengatakan, ada sebagian warga yang cemburu dengan penetapan tarif. Sebab kata dia, warga yang mendapat kualitas air bagus dan kurang bagus, bayarnya sama. ''Dari Jambu airnya bagus sementara dari sumur Kranggan kurang bagus, warga ada yang protes bayarnya sama,'' tutur dia kemarin.

Triyono usai pertemuan tersebut juga akan menyampaikan ke Direktur PDAM Drs Ali Fozasa MM selaku pimpinannya.

Melihat Reaksi

Ali Fozasa mengatakan akan mendengarkan dan melihat reaksi warga terlebih dulu. ''Saya tahu warga tidak ingin air diputus. Tapi kami juga takut pada Pak The Hok Hiong kalau air tetap dialirkan. Katanya airnya keruh, berbau, dan berbahaya,'' tandas Ali. Senin sampai Rabu ini pihaknya menyelidiki kasus tersebut. PDAM akan menjelaskan kepada para pelanggan bahwa ada warga yang ketakutan dengan air Kranggan, sebab ada yang gatal-gatal bahkan hingga Liver. ''Kami juga berupaya mencari sumber baru,'' tegasnya.

Bagaimana jika mayoritas warga minta air tetap dialirkan? ''Kami akan minta izin Bapak Wakil Rakyat yang di Ambarawa dulu,'' tandas Ali yang saat ini sedang rapat kerja Persatuan Perusahaan Air Minum Selurh Indonesia (Perpamsi) Jateng di Baturaden. Ia bisa menemui warga pada Kamis (31/ 1).

The Hok menjelaskan, pihaknya meminta PDAM mencari sumber baru bukan memutus aliran air.

Syamsul Ridwan mantan Badan Pengawas PDAM menjelaskan, PDAM sebaiknya diswastanisasi agar pelayanan kepada masyarakat lebih optimal. ''Manajemen, personil, pengawasan, maupun aspek usahanya perlu dibenahi,'' tegas dia. (H14-16)



Post Date : 29 Januari 2008