|
MALANG - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Malang mulai melebarkan kepak bisnisnya. PDAM kini tak hanya meladeni air minum melalui pipa ke rumah-rumah penduduk, tetapi juga akan membuka depo air minum isi ulang. Sebab, PDAM mengaku sudah mampu membuat produk air minum yang memenuhi standar. Direktur PDAM Kota Malang Heriadi Subagyo mengatakan, air minum produksi PDAM itu memiliki kualitas yang sama dengan air minum dari Pandaan, Pasuruan. Itu karena PDAM memang sudah memiliki alat untuk memproduksi air siap minum tersebut. "Kami siap melayani kebutuhan air minum isi ulang di Kota Malang," katanya. Menurut Heriadi, untuk masalah harga, PDAM siap bersaing dengan air dari Pandaan. Sebab, pembeli tidak perlu jauh-jauh mengambil air dari Pandaan. Sehingga, biaya angkutnya bisa ditekan lebih murah. Selanjutnya, mereka bisa mengambil air minum tersebut di depo milik PDAM yang lebih murah, Rp 40 ribu per tangki. Heriadi mengatakan, PDAM akan membuka dua depo. Yakni di di Dinoyo dan Mojolangu. Setiap hari dua depo itu akan siap melayani 100 tangki air minum isi ulang, yang dibutuhkan oleh anggota asosiasi penjual air minum isi ulang yang jumlahnya 200-an anggota. Untuk merealisasikan ini, PDAM juga telah berkoordinasi dengan asosiasi penjual air minum isi ulang. Kata dia, para prinsipnya mereka siap untuk mengambil air minum dari PDAM. Bahkan mereka juga siap menyediakan armada pengangkut air tersebut. Heriadi mengatakan, kalau program ini diharapkan menjadi sumber pemasukan baru PDAM. Di samping mengembangkan usaha, PDAM juga akan melakukan efisiensi di beberapa sektor. Misalnya, dengan memperkecil kertas kwintasi pembayaran. Yang dulunya lebar seperti rekening listrik dan Telkom kini diperkecil seperti pembayaran kwitansi pembelian di super market. Kata Heriadi, langkah ini mampu menekan biaya pembelian kertas hingga 25 persen. Di samping itu, PDAM akan mengurangi jumlah karyawan secara bertahap. Yaitu dengan meminta karyawan yang tidak produktif untuk mengajukan pensiun dini. Alasan dia, untuk membayar gaji karyawan membutuhkan biaya yang besar. Dengan langkah ini dia yakin ke depan PDAM akan semakin sehat dan mampu memberikan sumbangan PAD yang besar ke Pemkot Malang. (lid) Post Date : 25 Februari 2006 |