jakarta, kompas - Setelah terhenti berhari-hari, pasokan air bersih kepada sebagian warga Jakarta, Sabtu (8/5), mulai mengalir. Debit air pada siang kemarin belum sepenuhnya normal dan kondisi air masih keruh sehingga belum bisa digunakan konsumen. Pasokan mulai normal itu sesuai dengan janji Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Wilayah yang mulai normal antara lain kawasan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, dan Kemayoran, Jakarta Pusat. Krisis air sebelumnya melanda beberapa wilayah Ibu Kota karena berkurangnya pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur dan terendamnya pompa air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung.
Dalam pengamatan, sungai di sisi IPA Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin nyaris kering. Padahal, tempat itu menjadi penampung air yang akan diolah menjadi air bersih.
Warga yang mulai mendapat pasokan air menyambut gembira dan minta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan pasokan akan terus lancar.
Pasangan Didi-Fenta yang tinggal di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, menjelaskan, debit air di rumah mereka yang dipasok Aetra semalam mulai normal. Selama tiga hari Aetra tidak memasok air.
Untuk memenuhi kebutuhan di rumah, Didi membeli air kemasan isi ulang untuk mandi dua anaknya, Fedi dan Fadey. Mereka juga meminta air bersih dari tetangga untuk memasak. ”Semula kami siap mengungsi ke rumah teman,” tutur Didi.
Masih kecil
Wage, warga Cempaka Baru Kemayoran, mengakui, pasokan air mulai mengalir, tetapi debitnya masih kecil dan sangat keruh. ”Enggak berani untuk memakainya. Harus di tampung dulu untuk memisahkan lumpur dan airnya.”
Beruntung Wage punya tempat penampungan air. Dengan demikian, saat Palyja tidak memasok air selama tiga hari, masih ada persediaan air untuk memasak.
”Saya belain mandi pagi dan malam di kantor biar irit air,” katanya. (TRI)
Post Date : 09 Mei 2010
|