Jakarta, Kompas - Kendati penanggulangan sementara berupa pemasangan turap baja di Pintu Air Kalimalang yang jebol sudah selesai, sejumlah wilayah di Jakarta hingga Senin (5/9) belum teraliri air secara normal. Aliran air bersih dari distribusi PAM yang diterima sebagian pelanggan masih dalam jumlah terbatas dan sebagian juga belum jernih.
Di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, misalnya, aliran air PAM mulai menyuplai kebutuhan perkantoran. ”Namun, debit air belum normal,” kata Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota Jakarta Pusat Rias Askaris.
Air harus ditampung dulu di bak penampungan sebelum didistribusikan. Rias terpaksa membuat prioritas untuk mendistribusikan air karena pasokan yang ada belum normal.
Belum semua lokasi di kantor ini juga tersuplai air. Kamar mandi di Blok B dan C belum teraliri air. Para pegawai dan tamu yang hendak menggunakan kamar mandi harus ke Blok A karena hanya di situ yang tersedia air. Akibatnya, pengguna kamar mandi harus mengantre.
”Airnya belum terlalu jernih dan belum deras alirannya,” kata Marie, salah seorang tamu di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Di Jakarta Barat, warga juga masih mengeluhkan air bersih yang belum mengalir ke rumah. Mereka terpaksa membeli air eceran atau menumpang mandi dan mencuci di rumah tetangga yang memiliki sumur pompa.
Di rumah Atir, warga RT 03 RW 14, Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, saat keran di kamar mandinya diputar, sama sekali tidak keluar air.
”Sudah beberapa hari ini air tidak mengalir. Tetangga-tetangga di enam RT di sini bercerita air leding di rumah mereka juga belum mengalir,” ujarnya.
Sehari sebelumnya dia terpaksa menumpang mencuci baju di rumah tetangga yang menggunakan sumur pompa. ”Itu papan cuciannya masih di situ,” tutur Atir.
Hal yang sama dialami Dina, warga RT 03 RW 02, Kelurahan Tomang. Sampai kemarin siang, air belum juga mengalir.
Belum permanen
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum A Hasanudin mengatakan, turap dan tanggul darurat itu hanya bersifat sementara. Perbaikan permanen diusulkan dilaksanakan tahun depan. ”Kami sedang menyiapkan usulannya ke Departemen (Kementerian) Pekerjaan Umum,” kata Hasanudin.
Menurut Hasanudin, pasokan air baku ke Cawang sudah kembali normal dengan jumlah debit air rata-rata 4 meter kubik per detik.
Meyritha Maryanie, Corporate Communications Head PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), menjelaskan, Palyja mulai kemarin sore mengalirkan air bersih ke pelanggan. ”Memang belum normal karena pasokan belum normal,” ungkapnya.
Senin pagi, Palyja baru menerima air baku dari Perum Jasa Tirta II sebanyak 3.700 liter per detik. Angka ini baru 60 persen dari normal, 6.000 liter per detik. ”Pasokan akan normal dalam beberapa hari ke depan,” kata Meyritha. (FRO/ART/ARN/COK)
Post Date : 06 September 2011
|