|
Tangerang, Kompas - Terus menyusutnya debit air sungai Cisadane di wilayah Kota Tangerang mengakibatkan pasokan bahan baku untuk pengolahan air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Tangerang memasuki masa kritis. Satu dari tiga intake (saluran pengambilan bahan baku air bersih) milik perusahaan itu sejak Selasa (12/9) beroperasi karena tak mendapat bahan baku. Jika debit air sungai Cisadane terus menurun, pasokan air bersih ke 15.000 pelanggan PDAM Kota Tangerang akan terganggu dan bisa terhenti total. Tak hanya itu, pasokan air bersih ke Bandara Internasional Soekarno Hatta bisa jadi akan terganggu. "Kini, pasokan ke sekitar 5.000 pelanggan mulai terganggu," jelas Kepala Seksi Humas PDAM Kota Tangerang Indra Wawan Setiawan. Debit air pada pagi hari mengecil lalu agak normal pada siang. Keadaan lebih baik dialami PDAM Kabupaten Tangerang yang memiliki wilayah sungai Cisadane di Serpong dan Cikokol. Menurut Humas PDAM Kabupaten Tangerang Anda Suhanda, bahan baku air bersih di wilayahnya masih normal. "Tetapi jika ketinggian air sungai di wilayah kami turun 50 cm saja, kami juga sudah mulai krisis. Kalau ketinggian air sungai turun lagi tinggal delapan meter, kami sudah sama sekali tak bisa memproduksi air bersih. Pasokan terhenti total," ujar Suhanda. Tinggi air sungai di Serpong-Cikokol pada Rabu (13/9) mencapai sembilan meter. Sedimentasi dan Bocor Saat debit air sungai turun drastis, nampak jelas terjadi sedimentasi di beberapa bagian sungai terutama di sekitar pintu air 10. Selain itu, terjadi kebocoran air sungai di pintu air peninggalan Belanda tersebut. Akibatnya meski pintu ditutup, air masih tumpah terbuang percuma. Untuk menambah pemasukan air ke dua intake, PDAM Kota Tangerang sejak pekan lalu kembali berupaya mengangkat sedimen berupa sampah bercampur tanah yang menutup pintu intake. Beberapa staf juga ditugaskan 24 jam untuk mengangkat sampah yang memasuki intake. Rabu siang, dua staf PDAM yang baru saja turun ke sungai Cisadane untuk mengangkat lumpur tiba-tiba naik lagi karena sekujur badannya gatal lalu timbul bentol merah di badan dan tangan. Hal itu diduga karena tingginya tingkat pencemaran air sungai Cisadane. (TRI) Post Date : 14 September 2006 |