Pasokan Air TPJ Terganggu

Sumber:Koran Sindo - 15 Maret 2008
Kategori:Air Minum

JAKARTA (SINDO) – Pelayanan air dari PT Thames Pam Jaya (TPJ) di Jakarta Utara dan Jakarta Timur mengalami gangguan sejak Kamis (13/3) lalu.

Public Relation Manager TPJ Devy A Yheanne menjelaskan, terganggunya pasokan karena turunnya produksi air yang disebabkan keruhnya air baku di Perum Jasa Tirta II Jatiluhur sebagai dampak curah hujan yang deras di wilayah hulu. Tingkat kekeruhan air mencapai 9.000 nephelometric turbidity unit (NTU). Padahal, batas toleransinya hanya 2.500 NTU.

”Air yang keruh tidak bisa digunakan. Kalau dipaksakan, kami harus memakai bahan kimia yang tidak baik untuk hasil akhir air olahan. Kegiatan produksi, kami turunkan sebanyak 10%,” kata Devy kemarin. Devy memastikan wilayah yang terganggu pasokan airnya hanya di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Di Jakarta Utara mencakup Rawa Badak, Koja, Kelapa Gading, Rorotan, Gunung Sahari, Cilincing, Semper, Sunter Agung, Warakas, Tugu, Pademangan, dan Lagoa. Sementara di Jakarta Timur yakni Ujung Menteng, Susukan, Pulo Gebang, Malaka sari, Cibubur, Kampung Melayu, Cijantung, Cipinang Muara, dan Bali Mester.

”Kami mengusahakan aliran air akan kembali normal besok (hari ini),” tegasnya. Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo mengatakan, terhentinya aliran air dari TPJ termasuk pelanggaran UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen berhak mendapatkan pelayanan yang maksimal dari TPJ karena mereka telah membayar untuk mendapatkan aliran air.

”Masyarakat berhak melakukan tuntutan soal pelayanan maksimal dari TPJ,” tuturnya. Sementara itu, terganggunya pasokan air menyebabkan rumah sakit dan masyarakat di Jakarta Utara waspada. Menurut Direktur Utama RSUD Koja Nur Abadi, tidak mengalirnya air di rumah sakit ini merupakan pengalaman pahit yang diharapkan tidak terulang lagi.

”Pada November lalu, saat diare juga mewabah, kami kewalahan mencari air. Beberapa operasi sempat ditangguhkan. Warga juga rebutan air di tempat kami. Padahal, air kami hanya cukup untuk operasional rumah sakit,” kata Nur Abadi. (neneng zubaidah) 



Post Date : 15 Maret 2008