Pasokan Air Terganggu

Sumber:Suara Pembaruan - 05 Desember 2009
Kategori:Air Minum

[BEKASI] Suplai air bersih ke ribuan pelanggan PDAM di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi terganggu. Tidak lancarnya pasokan air bersih itu disebabkan panel induk listrik distribusi milik PDAM di Rawa Lumbu, Kota Bekasi terbakar.

"Sudah tiga hari ini air dari PDAM keluarnya tidak seperti biasa. Bahkan, kalau sore hari malah tidak keluar sama sekali. Ini sangat mengganggu kebutuhan air bersih kami," ujar Yanti (32), warga Perumahan Bumi Asri, Tambun, Bekasi kepada SP, Sabtu pagi.

Yanti mengaku baru mengetahui penyebab tidak lancarnya distribusi air bersih PDAM setelah mendengar berita dari radio lokal bahwa pasokan air akan terganggu karena ada alat dari PDAM yang rusak.

"Namun, kan sudah tiga hari ini. PDAM seharusnya memberikan pemberitahuan kapan akan normal kembali, karena apa dan akan ada solusinya seperti apa?" ungkapnya.

Humas PDAM Bekasi Komarudin saat dikonfirmasi mengakui jika pasokan air untuk beberapa hari ke depan akan terganggu. Rusaknya panel listrik, kata dia, yang menjadi penyebab, sehingga sebagian mesin pengolahan air bersih tidak dapat berfungsi secara optimal. "Akibat kerusakan ini, kami tidak bisa memproduksi air dengan volume seperti biasanya," katanya.

Dia menjelaskan, terdapat dua persoalan mendasar yang dihadapi PDAM Bekasi saat ini mengenai penyediaan air bersih. Pertama, adalah terbatasnya persediaan air bersih milik PDAM saat ini yang produksi keseluruhannya hanya 1.875 liter per detik. Jumlah tersebut, kata Komarudin, hanya mampu untuk menyuplai kebutuhan 108.000 pelanggan PDAM saat ini.

"PDAM baru bisa melayani kebutuhan 20 persen dari jumlah keseluruhan masyarakat Bekasi yang mencapai 4,2 juta penduduk," jelas Komarudin.

Masalah kedua, lanjut Komarudin, sampai saat ini PDAM belum bisa membangun instalasi pengelolaan air bersih yang baru hingga penyebaran jaringannya (pipanisasi). Kendalanya karena terbentur anggaran dari APBD untuk masalah air bersih yang minim. "Kami juga sangat membutuhkan investor untuk mau berinvestasi dalam hal pengadaan air bersih bagi masyarakat," tambah Komarudin.

Akibat terbatasnya produksi air bersih ini, lanjut Komarudin, hingga tahun ini tercatat sekitar 100.000 calon pelanggan berada dalam posisi daftar tunggu. Calon pelanggan yang dimaksud Komarudin, termasuk warga Kampung Legoa, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Taruma Jaya. Di kampung itu, khususnya warga yang berada di RW 6, krisis air bersih telah berlangsung bertahun-tahun.

Air Tercemar Limbah


Berdasarkan pengamatan SP di kampung yang bersisian dengan Kali Legoa yang warnanya hitam yang diduga sudah tercemar limbah pabrik tersebut, memang sangat sulit menemukan air bersih. Menurut warga, air tanah di wilayah mereka sudah tidak layak, karena berwarna keruh dan berbau. Air tanah hanya digunakan warga untuk keperluan mandi dan mencuci. Untuk air minum, warga harus membeli air bersih dari pedagang air keliling dengan harga Rp 2.500 per galon.

"Sudah empat tahun terakhir kami mengajukan permohonan air bersih kepada PDAM, tapi tidak pernah dikabulkan," ujar Mardani, Ketua RW setempat.

Atas keluhan warga Kampung Legoa itu, Komarudin menyatakan kapasitas produksi di instalasi Pondok Ungu (penyuplai wilayah Kecamatan Taruma Jaya) yang berkapasitas 300 liter per detik, telah habis untuk melayani kebutuhan 25.000 pelanggan. [E-5]



Post Date : 05 Desember 2009