Pasokan Air PDAM Macet

Sumber:Koran Sindo - 24 April 2008
Kategori:Air Minum

BLORA(SINDO) – Ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Blora ramai-ramai minta mundur akibat pasokan air sering macet.

Mereka mengaku,kebutuhan air bersih tidak bisa dilayani sepanjang tahun oleh perusahaan penyedia air tersebut. ”Pasokan air tidak menentu. Kadang-kadang ada, tapi sering hanya keluar angin,” sesal Sugeng,salah seorang warga Jalan Reksodiputro, Kec Blora,kemarin.

Dia menerangkan,karena pasokan air sering terhambat, maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya, lebih mengandalkan sumur resapan. Meski demikian, pihaknya masih terus membayar rekening bulanan ke PDAM sekitar Rp25.000 karena instalasi PDAM di rumahnya belum dicabut.

”Susahnya memang begini.Sudah diusulkan untuk sebulan yang lalu,cuma sampai sekarang belum ada tindakan,”tegasnya. Secara terpisah, Dirut PDAM Blora Eko Budi Risetiawan membenarkan mundurnya para pelanggannya akibat tidak lancarnya pasokan air ke rumah-rumah warga.Tapi dia menampik alasan tersebut disebabkan tidak profesionalnya kinerja PDAM. Saat ini, sebut dia, di Kota Blora hanya sekitar 2.000 pelanggan yang tersisa, sedang di Cepu masih ada sekitar 3.500 pelanggan.

”Yang mundur ada sekitar 1000 orang,”ujarnya. Dia menambahkan, saat ini perusahaan yang dipimpinnya masih mengandalkan tiga sumber air baku yakni Waduk Tempuran, Ngampel, dan Kajar.Padahal, saat musim kemarau ketiga sumber air tersebut kering. Untuk mengatasi hal ini, khusus untuk Waduk Tempuran, pihaknya berharap agar segera dilakukan pengerukan karena daya tampung waduk tersebut menjadi berkurang drastis karena sedimentasi di waduk tersebut sudah tinggi.

Eko juga berharap agar pembangunan bendung gerak di sepanjang daerah yang dilewati Sungai Bengawan Solo segera direalisasikan. Pasalnya, bendung gerak sangat berguna agar debit air tetap stabil walaupun cuaca berubah-ubah.

”Jadi nanti tidak seperti selama ini, kalau hujan air langsung habis menuju ke laut tapi giliran kemarau dasar sungai sampai kelihatan,”ujarnya. Dia menjelaskan, akibat tidak stabilnya debit air Sungai Bengawan Solo,pihaknya harus kerja ekstra untuk memantau sekaligus mengontrol posisi pompa intake agar sesuai dengan debit air yang ada. (muhammad oliez)



Post Date : 24 April 2008