PERGANTI musim penghujan ke kemarau yang sebentar lagi tiba dipastikan tak menganggu pasokan air bersih di Kota Madiun. Menurut Direktur PDAM setempat, Sutopo, terjaminnya pasokan itu lantaran sumber air PDAM berasal dari air bawah tanah (ABT). Bukan mata air seperti daerah lain. ''Karena air tanah yang diangkat melalui pompa, jadi pasokannya cukup aman. Tinggal perawatan pompa saja yang harus mendapat perhatian ekstra,'' terang Sutopo, Sabtu (18/4).
Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan sekitar 30 ribu pelanggan, Sutopo mengaku pasokan air yang ada masih cukup untuk menambah sekitar 1.000 pelanggan baru di Kota Madiun. Sebab, pihaknya saat ini memiliki 20 sumber pompa air. Dengan jumlah tersebut, produksi air PDAM mencapai 750 liter per detik. ''Produksi kami cukup berlimpah, jadi pelanggan tak perlu khawatir,'' katanya.
Lebih lanjut, Sutopo mengaku saat ini sedang fokus perbaikan jaringan. Yakni, penggantian pipa transimisi dan distribusi yang rawan bocor. Perbaikan tersebut diharapkan mampu mengurangi angka kebocoran yang saat ini mencapai 20 persen dari total produksi. ''Sedikit demi sedikit, kebocoran sudah banyak yang berkurang. Pengurangan kebocoran itulah yang akan kami alokasikan pada pemasangan pelanggan baru,'' paparnya.
Masih menurut Sutopo, pihaknya akan memprioritaskan pemasangan baru kepada keluarga miskin (agkin). Sebab, saat ini, banyak gakin yang mengambil air dari satu sambungan pelanggan. Akibatnya, penggunaan aiar tidak terkontrol.
''Kami pernah menemukan, satu sambungan pelanggan digunakan lima keluarga. Kalau seperti itu kan kebutuhan tidak bisa diprediksikan. Sehingga, terkadang debit berkurang karena alokasi dan kebutuhan berbeda jauh,'' paparnya. (dhy/rif)
Post Date : 20 April 2009
|