Pasokan Air PAM Ditingkatkan

Sumber:Kompas - 29 Maret 2008
Kategori:Air Minum

Jakarta, Kompas - Para pengelola hotel besar siapkan penghematan air tanah untuk menghadapi rencana kenaikan tarif air tanah dalam. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Jumat (28/3) di Balaikota DKI Jakarta, meminta PAM Jaya untuk menambah produksi air bersih bagi aktivitas komersial.

Menurut Fauzi, penambahan produksi air bersih merupakan syarat sebelum kenaikan tarif air tanah dalam diberlakukan. Pemerintah wajib menyediakan pasokan air bersih dalam jumlah yang memadai bagi hotel, apartemen, dan industri agar para pengusaha mau beralih dari air tanah ke air PAM.

Minimnya penyediaan air bersih oleh kedua operator PAM, kata Fauzi, menjadi penyebab lebih seringnya pengusaha menggunakan air tanah dari sumur dalam dibandingkan air PAM. Apalagi selisih tarifnya mencapai 3,5 kali lipat. Tarif air tanah Rp 3.550 per meter kubik dan tarif air PAM Rp 12.550 per meter kubik.

Penggunaan air tanah semakin merajalela karena lemahnya penegakan hukum bagi pengusaha yang menyedot air tanah secara berlebihan.

Denda bagi pengusaha yang menyedot lebih dari 100 meter kubik air tanah setiap hari masih lebih murah daripada tarif air PAM sehingga penyedotan terus dilakukan.

Produksi air bersih dari kedua operator PAM Jaya mencapai 500 juta meter kubik per tahun untuk penduduk dan aktivitas komersial. Sedangkan penyedotan air tanah untuk aktivitas komersial saja mencapai 600 juta meter kubik per tahun.

Juru bicara Palyja, Meyritha Maryanie, mengatakan, penambahan produksi air bersih dapat dilakukan dengan mudah jika pasokan air baku ke Jakarta diperbesar. Masalahnya, pasokan air bersih dari Waduk Jatiluhur menggunakan saluran terbuka Kanal Tarum Barat.

Saluran terbuka membuat pasokan air tidak stabil karena harus dibagi dengan irigasi pertanian dan ada bagian aliran yang berbenturan dengan Kali Bekasi yang mengarah ke laut.

Idealnya, kata Meyritha, pasokan air baku ke Jakarta harus menggunakan jaringan pipa tertutup. Alokasi pasokan air baku untuk Jakarta juga harus ditambah.

Namun, Fauzi keberatan dengan pemasangan pipa dari Jatiluhur ke Jakarta karena biayanya terlalu besar. Pemprov dan pemerintah pusat baru berencana menambal kebocoran saluran Tarum Kanal Barat agar pasokan air membesar.

Penghematan

Sementara itu, hotel-hotel bintang lima di Jakarta mulai menghemat penggunaan air, menyusul naiknya tarif air tanah di DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Direktur Humas Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan dan The Ritz- Carlton Pacific Place Sudirman, Els Ramadhinta, Direktur Humas Hotel Borobudur Jakarta Fika Kansil, dan Direktur Humas Hotel Shangri-La Jakarta Ratna Sjamsiar Idris.

Menurut Els Ramadhinta, penghematan penggunaan air di dua hotel Ritz-Carlton di Jakarta itu dengan cara mendaur ulang air untuk menyiram tanaman, misalnya.

”Biaya operasional hotel kami pasti naik, tetapi kami tidak mau serta-merta membebani tamu,” kata Els seraya menambahkan, pihaknya akan mengimbau tamu untuk berhemat penggunaan air di dalam kamar.

Sementara itu, Direktur Humas Hotel Borobudur, Jakarta, Fika Kansil mengakui kenaikan tarif air tanah akan memengaruhi harga kamar dan penjualan makanan serta minuman di outlet.

Fika mengatakan, pangsa pasar hotel ini, 60 persen adalah tamu lokal. Kenaikan tarif hotel tak mungkin tinggi. Pihak hotel juga akan menghemat air tanah.

Direktur Humas Hotel Shangri-La Jakarta Ratna Sjamsiar Idris mengatakan, hotel itu sejak lama peduli lingkungan sehingga penghematan penggunaan air pasti dilakukan. Meski demikian, kenaikan biaya operasional tidak serta-merta menaikkan tarif hotel itu.

Saat ini, kata Meyritha, Palyja sedang mengukur kebutuhan air dari para pelanggan besar. Palyja memasang unit meter besar, bukan pompa meter besar seperti diberitakan sebelumnya, agar pasokan air dalam jumlah besar dapat dialirkan ke gedung tinggi. (ECA/KSP)



Post Date : 29 Maret 2008