Pasokan Air Mulai Dilakukan

Sumber:Kompas - 25 Juni 2008
Kategori:Air Minum

Malang, Kompas - Memasuki musim kemarau, wilayah Kabupaten Malang Selatan, khususnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sejak minggu lalu masyarakat di sana sudah mendapatkan kiriman air dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Malang.

"Mulai minggu lalu pengiriman air sudah kami lakukan. Ini merupakan bantuan untuk masyarakat di sana yang mulai kesulitan air bersih. Pengiriman air akan terus dilakukan selama masyarakat membutuhkan," tutur Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang Sriaji Subowo, Selasa (24/6) di Malang.

Menurut Sriaji, memang saat ini pengiriman air yang dilakukan PDAM masih gratis. Akan tetapi, ke depannya diharapkan pengiriman air itu bisa dikenakan biaya pengiriman, misalnya untuk ongkos bahan bakar.

Kepala Bagian Umum PDAM Kabupaten Malang Syamsul Hadi mengatakan bahwa pengiriman air dilakukan pada daerah-daerah yang membutuhkan air bersih. Saat ini yang mengajukan permohonan pengiriman air baru Kecamatan Pagak. "Seperti sebelumnya, daerah Pakis juga pernah meminta kiriman air," ujarnya.

Pengiriman air yang dilakukan ke Desa Sumberejo sekitar 3-4 tangki per hari. Setiap tangkinya berisi sekitar 4.000 liter air bersih. "Pengiriman air ini akan terus dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Syamsul.

Staf Kecamatan Pagak Kabupaten Malang, Narno, mengatakan bahwa setiap musim kemarau warga di daerah Sumberejo selalu kesulitan air bersih. Selama ini masyarakat di sana sangat tergantung pada datangnya air hujan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.

Siati (38), warga Dusun Bandarangin, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, mengatakan bahwa pengiriman air oleh PDAM dilakukan empat hari sekali dan warga tidak dipungut biaya.

Menurut Siati, kekurangan air bersih terjadi karena hampir seluruh warga di dusun tersebut kini mulai mengambil air di sumber Kali Tumpi setelah tidak bisa berharap dari air hujan atau dari sumur- sumur yang telah mengering.

"Kami berharap pemerintah bisa memerhatikan kondisi kekurangan air yang selalu terjadi di sini setiap tahun. Sebenarnya sudah ada pipanisasi, namun usia pipanisasi itu hanya bertahan kurang dari setahun usai dibangun. Kini pipa-pipa itu tidak lagi berfungsi karena tidak ada air yang mengalir," ujar Siati. (DIA/HAS)



Post Date : 25 Juni 2008