|
JAKARTA -- Pasokan air bersih ke hampir seluruh wilayah di Jakarta Pusat anjlok. Penyebabnya, pasokan air baku dari Perusahaan Umum Jasa Tirta 2, Jatiluhur, anjlok 55 persen. Dari 6.200 liter per detik, menjadi tinggal 2.790 liter per detik. "Debit air dari Jatiluhur dan Kalimalang berkurang," kata Ratna Indrayani, juru bicara PT PAM Lyonnaise Jaya, kemarin. Wilayah yang terkena gangguan pasokan, antara lain, Pejompongan, Jatibaru, serta kawasan Mangga Dua dan sekitarnya. Menurut Ratna, Palyja masih berupaya mengatasi dampak berkurangnya pasokan air baku tersebut. Menurut keterangan dari Perum Jasa Tirta 2, pasokan air dari Jatiluhur akan membaik dalam dua-tiga hari ini. "Tapi kami (Palyja) tidak bisa menjanjikan," kata Ratna. Ratna menambahkan Palyja melayani 80 persen pasokan air di wilayah Jakarta Pusat, yaitu daerah yang terletak di sebelah barat Sungai Ciliwung. Sisa 20 persen dilayani oleh PT Thames PAM Jaya, yaitu daerah yang terletak di timur Sungai Ciliwung, misalnya Salemba. Ratna juga mengingatkan pelanggan Palyja yang membutuhkan informasi dan bantuan penyediaan air bisa menghubungi pusat panggilan Palyja di nomor telepon (021)57986555. Selain itu, PT Thames PAM Jaya mengumumkan pengaturan periode pembayaran bagi pelanggan berdasarkan siklus waktu pembacaan meter air. "Ini untuk meningkatkan pelayanan," ujar Devy A. Yheane, juru bicara PT Thames PAM Jaya, dalam siaran persnya yang diterima Tempo. Menurut dia, periode pembayaran itu direkomendasikan kepada pelanggan guna menghindari antrean pembayaran saat menjelang tanggal jatuh tempo. Adapun periode pembayaran yang baru terdiri atas tiga kelompok bayar, yaitu tanggal 1-10, tanggal 5-15, dan tanggal 10-20 setiap bulan. Informasi mengenai jadwal periode pembayaran yang baru ini juga tercantum dalam rekening tagihan pelanggan dan mulai berlaku efektif sejak Januari 2007. "Kami mengimbau pelanggan memperhatikan jadwal periode bayar yang tercantum dalam rekening tagihan," kata Devy. IBNU RUSYDI | ENI SAENI Post Date : 10 Januari 2007 |