Pasokan Air Bersih Terhenti

Sumber:Pikiran Rakyat - 13 Agustus 2008
Kategori:Air Minum

DEPOK, (PR).- Sedikitnya 8.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kab. Bogor yang ada di wilayah Depok, resah. Sejak Minggu (10/8) malam hingga Selasa (12/8) kemarin, mereka tidak mendapat pasokan air, akibat terjadinya kebocoran pipa air utama di Jalan Dewi Sartika, tepatnya di bawah rel kereta api.

Pipa air utama yang menghubungkan instalasi Citayam menuju Depok dengan diameter 400 milimeter sepanjang 18 meter itu bocor, dan airnya menggenangi rel kereta api yang ada di kawasan itu.

Yusuf Assidiqi (30), warga Perumnas Depok Jaya Jalan Durian 5 No. 51, Pancoran Mas, mengatakan, sejak pasokan air bersih dari PDAM terhenti, ia terpaksa menggunakan air sumur milik tetangga sebelah rumah. Ia mengaku tidak menerima informasi soal kebocoran pipa air itu dari pihak PDAM.

Nini (43), warga Jalan Mujair 6, Pancoran Mas, juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Bahkan, ia sampai harus menumpang mandi di tetangganya. Ia berharap, kebocoran pipa air PDAM itu bisa cepat diatasi. Ditambah lagi, dua orang anaknya yang bersekolah juga mengeluhkan hal yang sama. "Saya tidak punya banyak waktu untuk mengangkut air, karena saya harus datang ke kantor tepat waktu," kata ibu dua orang anak itu.

Empat hari

Sementara itu Kepala Cabang Pelayanan I Depok, PDAM Tirta Kahirupan, Tri Basuki menjelaskan, pipa utama itu seharusnya bisa bertahan hingga 30 tahun. Titik kebocoran sendiri baru diketahui kemarin setelah melakukan penggalian di beberapa lokasi yang dicurigai bocor.

Akibat kebocoran itu, pasokan air untuk pelanggan di wilayah Depok I, Depok Utara, Kompleks Marinir, Sawangan, Limo, dan Tanah Baru, menjadi terganggu. "Diperkirakan dalam waktu empat hari mendatang, pipa yang bocor itu sudah selesai diperbaiki," kata Tri.

Untuk membantu para pelanggan memenuhi kebutuhan air bersihnya, PDAM menyediakan tujuh truk tangki air bersih. Empat tangki milik PDAM, sedangkan sisanya sewaan. Pemberian air tidak dibatasi oleh PDAM dan diberikan secara cuma-cuma, sebagai kompensasi atas terhentinya suplai air akibat kebocoran.

Tangki-tangki itu memasok kebutuhan air para pelanggan PDAM di di Jalan Mawar, Gelatik, Melati, Bakung, Bungur, Jalan Wijaya Kusuma, Teratai, Sarikaya, dan Dukuh. Kemudian Jalan Mujair, Gurame, Pipit, Kutilang, Nanas, Pepaya, Durian, dan pelanggan di Depok Utara. Selanjutnya, pelanggan di Jalan Kedondong, Jambu, Jeruk, Rambutan, Delima, Jalan Raya Sawangan, serta warga Kampung Tanah Baru, seperti perumahan Politeknik, Cemara, Depok Mulya I, II, III, Beji Permai, Depok Indah II.

Tri mengatakan, pihak PDAM telah melakukan sosialisasi melalui media massa, radio, masjid, serta posyandu perihal tidak beroperasinya jaringan PDAM. Namun, kebanyakan warga tidak mengetahui sosialisasi tersebut. (A-163 )



Post Date : 13 Agustus 2008