JAKARTA: Pasokan air bersih di seputar Jakarta sejak kemarin anjlok menyusul berkurangnya produksi operator penyedia dan pemasok air bersih akibat gangguan volume air baku.
Berkurangnya volume air baku yang dialirkan ke instalasi pengolahan dua operator air bersih di Jakarta yakni PT Aetra Air Jakarta (Aetra) dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menyebabkan pasokan air bersih ke pelanggan di berbagai wilayah DKI menurun.
Presdir Aetra Syahril Japarin mengatakan pihaknya terpaksa menurunkan produksi air bersih hingga 25% dari rata-rata volume normal yang mencapai 8.400 liter per detik.
"Penurunan produksi ini akibat berkurangnya pasokan air baku dari pihak ketiga. Soal air baku tentu di luar kendali Aetra," ujarnya kemarin.
Berdasarkan pemantauan Aetra dari instalasi pengolahan air Buaran dan Pulogadung yang air bakunya bersumber dari Tarum Kanal Barat (Kalimalang), telah terjadi penurunan pasokan air baku dari pihak ketiga yakni Perum Jasa Tirta (PJT) II
Dengan level air baku di saluran Kalimalang yang lebih rendah dari level minimal maka pasokan yang masuk ke instalasi pengolahan berkurang hingga kapasitas produksi air bersih Aetra, operator air bersih untuk kawasan timur Jakarta ikut menurun.
Penurunan produksi hingga 25% sehingga pelanggan di sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat dan seluruh Jakarta Timur mengalami gangguan pasokan berupa air kecil, air mati dan air keruh.
"Belum kami hitung berapa persen pelanggan yang terganggu. Yang jelas semakin jauh keberadaannya, maka gangguan pasokan semakin terasa," tutur Syahril
Dampak banjir
Kondisi air baku yang berkurang, lanjutnya, karena terjadi penurunan volume air baku dari Curug akibat terjadinya banjir beberapa hari lalu. Endapan lumpur telah mengganggu operasi pompa air baku milik PJT II sehingga mengalami kerusakan.
"Perbaikan pompa tengah dilakukan PJT II karena itu pasokan air bersih dari Aetra juga akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan," demikian Syahril
Sementara itu, Palyja selaku operator penyedia dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat Jakarta juga mengalami masalah yang sama sehingga produksi air bersihnya ikut menurun.
Penurunan layanan akibat gangguan pasokan air baku yang dipasok oleh pihak ketiga ke instalasi pengolahan air Pejompongan 1 dan 2 (IPA 1 dan IPA 2) berkurang signifikan.
"Akibat gangguan volume air baku lebih dari 40% pelanggan mengalami penurunan pasok air bersih,' ujar Wakil Presdir Palyja Herawati Prasetyo dalam rilisnya, kemarin.
Untuk itu pihaknya akan berusaha mengoptimalkan seluruh fasilitas produksi guna membantu pasokan air bersih ke wilayah terdampak.
Wilayah terdampak itu sendiri mencakup puluhan kawasan yang mengalami pasokan air terhenti dan kawasan yang mengalami pasokan air menurun.
Pasokan air terhenti dialami kawasan a.l Kebon Kelapa, Pasar baru, Tomang, Grogol, Jelambar dan puluhan daerah lainnya sedangkan pasokan air menurun terjadi a.l di Gelora, Benhil, Karet Tengsin, Senayan dan puluhan kawasan lainnya. Rustam Agus
Post Date : 05 Mei 2010
|